BANDAR LAMPUNG – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat Gema Masyarakat Lokal (DPW LPKSM GML) Provinsi Lampung Ahmad muslimin,S.E. berinisiatif menggalang kekuatan pemuda untuk menggerakan ekonomi gotong royong yang menjadi Diservikasi Ekonomi kearifan lokal.

Setelah dilakukan edukasi, para pemuda dari Kota Bandar Lampung sepakat untuk bergotong royong mengumpulkan dana sebagai penyertaan modal membuka usaha pusat pencucian pakaian, sepatu, ambal, bedcover, mukena tempat ibadah di Kota Bandar Lampung. Usaha ini mereka beri brand nama “BANTU LAUNDRY”.

BANTU LAUNDRY berlokasi di Jl..Pandawa Raya, Kelurahan Korpri Jaya, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Dan membuka cabang BANTU LAUNDRY sebagai outlet di JL.Raflesia, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Tarif cuci gosok pakaian di BANTU LAUNDRY Rp6.000/kg. Sementara ntuk tarif pencucian ambal, bedcover, sepatu ada tarif sendiri. Sedangkan untuk pencucian mukena tempat tempat ibadah “GRATIS”.

Sebagai service untuk konsumen BANTU LAUNDRY menyiapkan kendaraan antar jemput gratis pakaian kotor milik konsumen.

Dalam penyediaan Fasilitas antar jemput gratis, BANTU LAUNDRY bekerjasama dengan Koordinator wilayah WOLIO Transportasi online provinsi Lampung.

BANTU LAUNDRY juga kerjasama dengan Koordinator Wilayah “BJ LINK” pusat transaksi digital. Untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi online secara digital dalam hal membeli; pulsa, kuota internet, token listrik.
BJ LINK di BANTU LAUNDRY masyarakat juga dapat melakukan pembayaran; rekening listrik bulanan, Angsuran kendaraan bermotor., serta melakukan topup dana dan transaksi digital lainnya.

Hadirnya BANTU LAUNDRY dengan modal gotong royong para pemuda telah menyerap angkatan kerja di Kota Bandar Lampung.

“Kedepannya BANTU LAUNDRY akan jadi princes dengan modal gotong royong masyarakat baik kerjasama perorangan dan kelompok, maupun kerjasama keluarga dan antar keluarga.
Dengan 2 skema yakni skema otoritas dengan memberikan penyertaan modal berupa tempat usaha minimal ukuran 2M X 2M dan uang tunai berdasarkan kebutuhan modal mendirikan outlet BANTU LOUNDRY yang di berikan kepada Central BANTU LOUNDRY dan skema joint venture dengan penyertaan modal berupa tempat minimal 2M X 2M dan tunai tunai yang telah di plot besarnya yang di berikan kepada Central BANTU LOUNDRY,” katanya.

Kemudian dalam skema otoritas dan joint Venture, central BANTU LAUNDRY akan menyiapkan spanduk, rak, meja, kursi, timbangan, wadah timbangan, fasilitas antar jemput GRATIS, mini bill printer, Karyawan pengelola outlet BANTU LAUNDRY dan Aplikasi BJ LINK. (*)