BANDAR LAMPUNG – Adanya masalah yang tengah dihadapi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung saat ini, membuat Gubernur Lampung Arinal Djunaidi geram. Dia meminta Ketua KONI Lampung, M Yusuf S Barusman bersikap tegas, untuk memberhentikan pengurus KONI yang nakal.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Gubernur, Rabu (20/4) pagi di Mahan Agung, saat memberikan Bonus secara simbolis kepada atlet dan pelatih, peraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 lalu.

“Pengurus-pengurus yang nakal, berhentikan saja. Ketua KONI harus tegas dan berani. Dengan mengambil tondakan tegas kepada mereka,” kata Arinal.

Lebih lanjut Gubernur menambahkan, ditunjuknya Yusuf Barusman sebagai Ketua Umum KONI Lampung adalah untuk membangkitkan olahraga di daerah ini. Arinal menganggap Yusuf adalah sosok atau figur yang tepat, sehingga dirinya menempatkan Rektor UBL tersebut di Jabatan KONI tersebut.

“Yusuf adalah figur yang bebas (Korupsi). Apalagi dia memang Rektor, makanya saya tempatkan dia di situ (KONI). Saya yakin dia mampu tentunya dibantu oleh orang-orang terbaik di bidang olahraga,” lanjutnya.

Menyangkut kepengurusan dan Cabang Olahraga (Cabor) Arinal meminta kepada Ketua KONI itu untuk melakukan evaluasi, dengan tidak pilih-pilih sehingga diharapkan KONI bebas dari korupsi dan mampu membangkitkan olahraga Lampung.

“Pemerintah Provinsi Lampung sudah menjadi contoh daerah percontohan KPK. Masa KONI enggak,” katanya dengan tegas.

Lebih lanjut Arinal minta para pelatih untuk tidak segan-segan, melaporkan kepadanya jika ada dana yang tak tersalurkan untuk Cabor. Karena hal tersebut sangat penting, mengingat dana adalah kunci utama dalam pembinaan atlet guna meraih prestasi.

Diketahui, sejumlah pengurus KONI Lampung, Cabor dan pelatih diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung terkait dana hibah sebesar Rp.28 miliar tahun 2020 lalu. Hingga saat ini Kejati telah memanggil puluhan saksi terkait dugaan korupsi dana hibah tersebut. (rls)