BANDAR LAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menggelar pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Aula BPS Provinsi Lampung, Jumat (22/12/2023).

Kegiatan ini mengundang 30 perwakilan Desa/Kelurahan dari Kab/Kota se-Provinsi Lampung, hadir juga Kepala BPS Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung Dr. Zaidirina.

Dalam sambutannya, Atas Parlindungan Lubis menyampaikan bahwa hadirnya Program Desa Cantik adalah untuk mendorong kolaborasi dan pemanfaatan data statistik untuk kebijakan pembangunan yang tepat sasaran terutama ditingkat Desa/Kelurahan.

Atas melanjutkan, program ini bertujuan untuk memperkuat pembinaan statistik di desa-desa atau kelurahan di seluruh Indonesia yang dilandasi oleh amanat Undang-Undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik, yang menegaskan pentingnya pengembangan statistik di tingkat desa/kelurahan.

Salah satu fokus utama dari Program Desa Cantik adalah untuk memberikan literasi kepada masyarakat melalui perangkat desa/kelurahan, salah satunya dalam memahami manfaatnya data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang sudah dikumpulkan dan diupdate oleh BPS Tahun 2022 dan diverifikasi ulang untuk medapatkan konfirmasi kepada aparatur desa dengan Forum Konsultasi Publik dipertengahan tahun 2023 yang lalu sehingga dengan data Regsosek, desa dapat melakukan identifikasi pemanfaatan data Regsosek untuk kebutuhan desa dalam rangka upaya mengentaskan kemiskinan terangnya.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada 30 Desa Cantik se-Provinsi Lampung yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas PMDT Provinsi Lampung dan Kepala BPS Provinsi Lampung. Kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari Kadis PMDT Provinsi Lampung.

Zaidirina menjelaskan terkait implementasi program Smart Village di Provinsi Lampung yang sudah mencapai 73,59% atau sekitar 1.792 desa dari 2.435 Desa yang ada di Provinsi Lampung sudah menggunakan Smart Village. Adapun tujuan jangka panjangnya adalah bagaimana desa di Lampung maju, mandiri, sejahtera, berintegritas, dan berkelanjutan untuk menuju Desa Lampung Berjaya.

Yohanes Sulistiono pemateri dari Dinas PMDT Provinsi Lampung menerangkan bahwa Smart Village sendiri memiliki 3 pilar dalam implementasinya; yaitu Smart Government untuk memberikan pelayanan masyarakat berbasis digital, Smart Economy untuk mendorong dan mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif local yang ada didesa berbasis digital, dan pilar terakhir Smart People untuk meningkatkan kualitas SDM di desa itu sendiri melalui INKUBASI Desa untuk menjamin keberlangsungan kemandirian desa dalam bentuk Sekolah Desa.

Rio Remota, SP Kepala Desa Hanura Kabupaten Pesawaran berbagi pengalaman dengan bercerita bagaimana membangun Desa Hanura selama ini dengan memanfaatkan pentingnya ketersediaan data yang valid dan berkualitas yang harus ada di desa.

Sudah banyak raihan prestasi untuk desa selain meningkatnya PAD dengan beberapa program BUMDES yang dikembangkan oleh Desa Hanura mulai dari pengelolaan sampah, membuat pusat jajanan di desa, menyediakan penyewaan tempat usaha untuk pelaku UMKM, dan pengelolaan tempat parkir. Keseluruhan program dibuat agar masyarakat bisa merasakan langsung dengan lahirnya usaha-usaha baru di desa bisa menambah pendapatan dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Desa Hanura bebernya.

Atas Palindungan berharap dengan adanya pembinaan ini, desa/kelurahan di Provinsi Lampung dapat lebih memahami pentingnya data statistik dan dapat berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan statistik desa sehingga pembangunan desa dapat menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Semoga Desa Cantik dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Provinsi Lampung untuk lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan Desa Cinta Statistik,” pungkasnya.

Atas menambahkan Program Desa Cantik menandai komitmen pemerintah dalam memajukan desa dengan memperkuat literasi statistik dengan memanfaatkan data yang lengkap dan berkualitas untuk merencanakan program pembangunan ditingkat desa. Sebagai langkah strategis untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Desa/Kelurahan untuk Indonesia.

(Iman/Rilis)