BANDARLAMPUNG – Kabar baik bagi movie maker Provinsi Lampung. Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf) melalui Program pembiayaan proyek film Akatara,�Indonesian financing Forum�mulai melirik perfilman di Provinsi Lampung.

Dalam diskusi antara Akatara dengan movie maker dan komunitas pecinta film di Warung Nongkrong, Jalan Zainal Abidin Pagaralam, Bandar Lampung, Rabu malam (24/10/2018). Program director Akatara, Vivian Idris menyebut bakal membantu mencarikan solusi masalah yang sering dihadapi oleh movie maker Lampung dalam memperoduksi sebuah film.

“Akatara merupakan sebuah program dari BEKraf dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk memajukan dunia perfilman di Indonesia. Akatara memiliki tugas untuk membantu mempertemukan movie maker dengan insvestor,” kata Vivian usai diskusi, Rabu (24/10/2018).

Vivian menilai, Provinsi Lampung merupakan daerah yang potensial karena lokasinya tidak jauh dari ibu kota. Sayangnya masih belum banyak film karya movie maker Lampung yang mampu menembus kancah Nasional.

“Dirarapkan dengan diskusi ini bisa menjadi forum berbagi informasi dan komunikasi dalam produksi film. Termasuk soal pembiayaan pembuatan film,” kata dia.

Dia pun berjanji bakal membicarakan masalah yang dihadapi oleh movie maker di Lampung dalam produksi film dengan investor maupun rumah produksi di Jakarta.

“Nanti kita akan bicarakan dengan kawan-kawan di Jakarta untuk mencarikan solusi yang terbaik,” kata dia.

Sementara itu, Nada Bonang salah satu peserta diskusi, menyambut baik acara Akatara yang bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Baginya, kegiatan tersebut bermanfaat karena memambah ilmu mengenai perfilman.

Menurutnya banyak sekali movie maker di Provinsi Lampung berpotensi. Namun sayangnya mereka masih terkendala soal produksi film, terutama soal pembiayaan.

“Diharapkan dengan adanya diskusi dengan Akatara ini bisa menjadi pintu gerbang untuk mencarikan solusi yang dihadapi oleh movie maker Lampung,” kata dia.

Ulunk movie maker Lampung lainya menyebutkan diskusi dengan Akatara ini sangatlah penting. Sebab dalam diskusi ini, Akatara memberikan solusi masalah yang dihadapi oleh movie maker Lampung selama ini.

“Acara ini sangat penting sekali bagi movie maker. Tadi Vivian Idris sebagai pembicara mengupas habis dalam produksi film,” kata dia.

Akatara adalah kegiatan berskala nasional yang diinisiasi oleh Badan Perfilman Indonesia bekerja sama dengan Bekraf untuk mendukung pembiayaan dalam ekosistem perfilman Indonesia, yaitu infrastruktur perfilman, sekolah film, festival, aplikasi, perpustakaan, dan lain-lain. Kemudian, pembiayaan pada berbagai tahapan produksi film Indonesia, baik film pendek, panjang, fiksi, dokumenter, dan animasi.

Akatara merupakan wadah yang mempertemukan para pembuat film Indonesia bersama proposal terpilih dengan para pihak pendana, baik dari dalam maupun luar negeri yang serius berkomitmen dalam bisnis film (rls)