LAMPUNG SELATAN – Pengusaha asal Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel), H Hipni, SE terus membulatkan tekad untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), sebagai Bakal Calon Bupati.

Sejumlah partai politik telah ia jajaki untuk mendapatkan dukungan dan rekomendasi terhadapnya. Siang tadi (16/10), Hipni mengembalikan berkas formulir pendaftaran di DPD II Golkar Lamsel.

Hipni bertekad, perekonomian di kabupaten ini harus meningkat. Oleh karenanya, perlu sebuah perencanaan yang serius hingga dapat mewujudkan ekonomi mandiri bagi masyarakat Lamsel.

“Terutama, kita harus permudah investor untuk melakukan pengembangan potensi di wilayah Lampung Selatan. Sebab, dari situ akan meninbulkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat, ” terang Hipni kepada sejumlah wartawan.

Politisi Golkar yang sempat menjadi Kader PDIP itu mengatakan, sangat banyak potensi di Kabupaten Serambi Sumatera ini yang dapat di kembangkan sebagai sarana peningkatan ekonomi. Mulai dari pertanian, perkebunan, pariwisata dan yang lainnya.

“Maka, diperlukan keseriusan. Ketika berbicara soal pengembangan kawasan wisata, pemerintah harus lebih serius lagi. Contoh, dalam menyusun program promosi wisata. Jangan dianggarkan kecil, bagaimana mau maksimal kalau dari anggaran saja tidak mau. Itu contoh kecilnya, ” terang Hipni yang juga pernah menduduki kursi DPRD selama dua periode.

Lalu, mengenai adanya pro dan kontra masyarakat dengan kehadiran investor, Hipni berpendapat diplomatis. Menurutnya, ketika hadirnya investor ditolak masyarakat, berarti investor itu belum patuh dengan regulasi dan ketentuan yang ada. Kalau semuanya sudah sesuai, menurut Hipni tak mungkin ada respon negatif dari masyarakat.

“Seperti halnya mengenai zonasi. Dalam aturan tata ruang sudah dijelaskan, bahwa zona wisata disini, zona industri disana. Jika sudah tepat dan sesuai aturan pasti tidak akan ada gejolak, ” ketus Hipni.

Kemudian, masuknya investor pasti melalui tahapan dan melibatkan sejumlah stakeholder. Ini harus dirangkul semua dan jangan ada yang ditinggalkan.

“Pertama, semua stake holder harus dilibatkan, utamanya dari masmasyarakat. Kedua, adanya kontribusi dari pihak perusahaan kepada masyarakat. Ketiga, rekrutmen pegawai dilakukan dari masyarakat sekitar, sebagai langkah mengurangi pengangguran. Dan masih ada lagi yang perlu dilakukan,” beber Hipni. (Doy)