
JAKARTA — Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang para kadernya cuap-cuap terkait bursa calon presiden dan wakil presiden untuk tahun 2024 mendatang. Mereka yang melanggar akan diberi sanksi tegas.
Larangan Megawati ini tertuang dalam Instruksi Nomor 3134/IN/DPP/VIII/2021 perihal penegasan komunikasi politik. Instruksi ini ditandatangani Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pada 11 Agustus 2021.
Dalam instruksi itu ditegaskan juga soal sanksi kepada kader yang melanggar larangan.
“Agar semua kader berdisiplin untuk tidak memberikan tanggapan terkait calon presiden dan calon wakil presiden, pelanggaran atas ketentuan ini akan diberikan sanksi disiplin Partai”.
Dalam instruksinya, Megawati menghendaki kader-kader PDIP untuk fokus serta bergotong-royong membantu masyarakat, terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19.
Instruksi itu ditujukan kepada seluruh jajaran Tiga Pilar Partai di setiap tingkatan. Dipertegas pula bahwa penentuan calon presiden-calon wakil presiden merupakan tugas, tanggung jawab serta, hak prerogatif ketua umum dan telah diatur dalam AD/ART partai.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Sadarestuwati membenarkan terdapat instruksi agar tidak bicara soal capres 2024. Dia menjelaskan Megawati memerintahkan seluruh kader untuk membantu masyarakat di tengah pandemi.
“Betul sekali. Maka kita semua DPC seluruh Indonesia bergerak memberikan bantuan, dapur umum semuanya. Jadi kami diminta fokus untuk tak bicara pilpres apa pun karena ini masih jauh,” kata Sadarestuwati, Senin (23/8).
Sebelumnya, Kelompok masyarakat dari berbagai elemen yang tergabung dalam Sahabat Ganjar mendeklarasikan dan mendukung Ganjar Pranowo untuk ikut Pilpres 2024. Deklarasi dilakukan secara virtual di 34 provinsi dan 51 kota di Indonesia secara virtual.
Sejumlah petinggi PDIP enggan mengomentari hal itu. Mereka patuh pada instruksi partai soal larangan bicara mengenai sosok calon presiden-calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang. (cnn)