BANDARLAMPUNG – Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus diminta untuk tidak terus menerus berburuk sangka kepada Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Kritiknya agar Luhut fokus mengurus pengendalian harga minyak goreng dinilai tendensius.
“Wong sudah terbukti, Menteri Perdagangan gagal mengendalikan kelangkaan minyak goreng. Rakyat jadi susah dan menderita dibuatnya. Itu sebabnya Presiden Jokowi lagi-lagi memerintahkan Bang Luhut turun gunung. Alhamdulillah kini berhasil, harga minyak goreng turun,” ucap tokoh politik asal Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie di Bandar Lampung, Senin (30/5/2022).
Alzier mengatakan, urusan minyak goreng ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Tak bisa main-main inu. Emak-emak terus menjerit jika harga minyak goreng naik dan langka,” katanya.
Urusan minyak goreng terbukti tidak sederhana. Sebab melibatkan perusahaan besar dan konglomerat. Mereka lihay memainkan diri di saat harga CPO dunia tinggi. Mereka berupaya bagaimana caranya untuk mendapatkan cuan. Tak peduli rakyat menderita.
Turun gunungnya Luhut, jelas Alzier, untuk menuntaskan masalah minyak goreng sampai ke akar-akarnya. “Jadi jangan negatif thinking dan Suuzon Deddy itu,” sergah Alzier.
Diberitakan nkripost.com, Deddy Yevri Sitorus mendadak bersuara lantang meminta Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan untuk fokus mengurus pengendalian harga minyak goreng.
Deddy meminta Luhut Pandjaitan fokus soal minyak goreng saja dan tidak melebar ke berbagai bidang, termasuk melakukan audit terhadap lahan dan perusahaan sawit.
Hal tersebut diungkapkan Deddy di sela Pameran Festival Kopi Nusantara, di Senayan, Jakarta, Sabtu (28/5/2022).
�Ini kok jadi aneh, merembet ke mana-mana, seharusnya urus dulu bahan baku minyak goreng dan distribusinya,� tegas Deddy. (bensor)