BANDAR LAMPUNG -Sebanyak 20 atlet catur kembali harus mengikuti seleksi untuk Kejurnas Catur ke-49 di Provinsi Lampung. Mereka tetap wajib mengikuti seleksi meski beberapa diantaranya berlabel juara Kejurda dan Piala Gubernur.
Ketua Tim Seleksi Kejurnas Catur Ke-49 Provinsi Lampung, Andri Meirdyan Syarif SE, SH, MM mengatakan, seleksi wajib dilakukan meski sang atlet menjuarai Kejurda dan titel lainnya.
“Walaupun dia juara catur di Provinsi Lampung, namun ketika nanti berlaga di tingkat nasional itu kita lihat mentalnya. Jadi, walaupun juara dan pintar akan tetapi kalau mental enggak ada. Itu pengalaman yang sangat riskan. Ketika dihadapkan dengan lawan tangguh, langsung ngedrop. Selain juga harus disiapkan kedisiplinannya,� ujar Andri kepada wartawan di Rumah Makan Kayu, Minggu (26/02/2023).
Andri menegaskan,� dikepengurusan Yanuar Irawan selaku Ketua Percasi Provinsi Lampung, atlet akan ditertibkan kembali.
“Diseleksi lagi untuk Kejurnas yang akan diproyeksikan untuk atlit PON. Jadi dia (atlit, red) terstruktur, terbina dengan baik, bahkan disiplinnya bisa terbina dengan baik,� jelas Andri.
Menurut Andri, sejauh ini atlit Catur kurang disiplin.
“Mungkin seluruhnya bukan salah atlit, mungkin juga pembinaan yang keliru di kepengurusan Percasi Lampung, maka dari itu, hasil seleksi ini ada peringkat. Peringkat satu belum tentu bisa berangkat (Kejurnas)� Dilihat dari kedisiplinannya juga seperti apa, kemudian loyalitasnya bagaimana, prestasinya seperti apa, kemudian akan dicatat,” katanya.
�Mudah�mudahan dengan sistem perekrutan, dengan sistem seleksi secara struktur. Kemudian dengan efektivitas kejuaraan � kejuaraan yang diikuti dan diadakan mudah�mudahan atlit catur bisa membawa medali untuk Lampung,” katanya. (L1)