JAKARTA — Wakil Sekretaris Jendral PB-NU, DR Najib Azka, mengatakan warga Nahdlatul Ulama bebas memilih calon presiden (capres) manapun sesuai aspirasinya. Ini karena PB NU telah menyatakan tak akan mendukung atau punya calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.
”Sudah jelas semenjak awal kepengurusan, Ketua Umum PB NU Gus Yahya Staquf sudah mengatakan bila NU tidak akan mencalonkan atau terlibat dalam pencalonan presiden pada Pemiou 20024. Silahkan PB NU memilih dan menukung calon presiden berdasarkan aspirasinya masing-masing. Itu sikap kami,” kata Najib Azka, sebagaimana dilansir dari republika.co.id, Minggu �(26/2/2023).
Nazib menjawab hal itu sembari tertawa riang. Bahkan, dia bersikap enteng saja ketika ada kabar nila salah satu putra dari tokoh NU di Jawa Tengah menghimpun para kyai untuk mendukung Anies.
”Ah biasa saja itu. Itu salah satu putra almarhum mbah Mun (KH Makmun Zubair) kan? Ya boleh saja. Apalagi kita tahu putra mbah Mun juga punya pilihan dukungan capres beragam. Jadi biasa saja. Tak ada masalah.”
”PB NU bersikap biasa saja. Tak perlu soal itu dipersoalkan. Silahkan saja. PB NU tidak perlu mengambil sikap. Sudah jelas kok sikap kami sejak awal bahwa PB NU tak mengendorse calon manapun,” tegas Najib kembali.
Najib yang juga dosen UGM lebih lanjut menegaskan, sikap dari PB NU yang netral dalan pemilihan pencalonan presiden mendatang sudah menjadi kajian lama. Hal itu juga sudah mempertimbangkan baik dan buruknya.”Pengurus PB NU serang yakin itulah sikap yang paling tepat. Kami akan fokus mengurus umat dari pada ikut mengurusi soal politik praktis. Politik NU adalah politik kebangsaan,” tandasnya.(net)