SAYA semalam kaget. Kagetnya setelah membaca berita salahsatu media online. Isinya menerangkan jika Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad mengaku kaget. Yang bersangkutan kaget karena mendapatkan kabar mundurnya Pirwansyah sebagai Kepala Inspektorat setempat.

Lalu benarkah kekagetan tersebut ? Sebenarnya kalau saya tidak kaget terhadap sikap yang ditempuh oleh Pirwansyah ini. Yang saya kagetkan adalah berisi pertanyaan apa benar Bupati Tubaba itu benar-benar tidak mengetahui suasana kebatinan para stafnya selama ini. Sehingga harus juga mengaku kaget ketika di konfirmasi wartawan.

Karena jujur saja, desas-desus ketidakharmonisan di jajaran Pemkab Tubaba sebenarnya sudah lama saya dengar. Apalagi menyangkut Pirwansyah. Pejabat ini sudah lama jadi �sasaran tembak� sejak momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Tubaba beberapa bulan lalu.

Ditambah lagi saat adanya kasus dugaan ketidakberesan dana desa oleh Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT) Mandiri Bersama program ternak Ayam Kampung Unggulan �MANO-Q� asli Tulang Bawang Barat (Tubaba) mencuat luas di masyarakat. Kasus yang diduga berpotensi menimbulkan kerugian miliaran rupiah dan melibatkan Chaerullah Ahmad, adik kandung Bupati Tubaba, Umar Ahmad ini tak urung juga membuat ketidaknyamanan sehingga membuat beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Tubaba sempat terkena �semprot�.

Karenanya menarik menanti melihat sikap Pirwansyah. Apakah benar niatnya mengundurkan diri dari jabatannya semata dengan alasan ingin mencari suasana baru. Yakni ingin menjadi pejabat fungsional yang pekerjaannya lebih rileks. Atau yang bersangkutan berani mengungkapkan dan berani berterus terang terhadap adanya ketidaknyamanan yang selama ini dialaminya.

Dan andaipun nantinya hal ini tidak dijawab oleh Pirwansyah, saya yakin-yakinnya jika masyarakat Tubaba pun kini sangat cerdas dan sudah mengetahui jawaban yang sebenar-benarnya. Mereka sangat pandai dan bisa menebak mana yang mundur karena keterpaksaan dan mana yang mundur karena keikhlasan.(wassalam)