BANDAR LAMPUNG – Pelaksanaan Musyawarah Daerah KNPI XIII Provinsi Lampung yang diselenggarakan di Aula Sudirman Makorem 043/ Gatam pada 9-10 Maret 2018 lalu saat ini memasuki babak baru.
Organisasi kepemudaan Bakorda Fokusmaker Lampung mengecam pihak-pihak yang mendramatisir bahwa jalannya Musda berjalan tidak demokratis.
Ketua Bakorda Fokusmaker Lampung,�Ochan, menghimbau kepada Timses calon agar tidak mendramatisir pelaksanaan Musda tersebut.
“Kami melihat bahwa Musda berjalan dengan baik, walaupun banyak intruksi dari peserta sidang. Ya ini namanya dinamika persidangan tinggal bagaimana kita menyikapi. Kalau bahas puas tidak puas semua kan ada aturannya. Sampaikan dong secara baik dan bermartabat, kendalinya kan ada di pimpinan sidang. Jangan sampai semua mau jadi kendali,” katanya.
Ochan menambahkan, dalam pelaksanaan sidang pada Musyawarah Daerah KNPI XIII� tersebut seharusnya sudah menghasilkan ketua yang baru. Namun ketika pimpinan sidang menskors persidangan, ada oknum yang mencoba memicu keributan dengan membuat rusuh keadaan sehingga pihak keamanan mengambil tindakan untuk memberhentikan pelaksanaan Musda.
“Ternyata keributan tidak berhenti disitu saja. Pagi hari, kami dapat informasi bahwa sekjen DPP KNPI mengalami luka-luka akibat pemukulan. Terus terang kami merasa kecewa sekali karena dampak pemukulan itu mencoreng nama baik Pemuda Lampung. Kami meminta agar Bapak Kapolda memerintahkan jajaranya bergerak cepat menangkap pelaku pemukulan tersebut. Jangan sampai karena segelintir orang kemudian pemuda Lampung di cap jelek,”� tambahnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Bakorda Fokusmaker Lampung Danang Marhaens meminta semua calon ketua DPD KNPI Provinsi Lampung dapat menahan dan mengendalikan emosi tim suksesnya.
“Semua kan ada aturan. Jangan sampai Timses menumbur-numbur aturan. Pahami dulu sebelum bertindak. Kita inikan negara hukum, kalau pribahasa Jawanya ” Ojo Akeh Lagak ra rdue Cagak” imbuhnya. (red)