BANDARLAMPUNG – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Prof. Dr. H. Abdul Malik Fadjar, M.Sc menyebut Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung bisa menjadi kampus bertaraf internasional. Sebab, sejumlah perubahan besar kini sudah dilakukan.
Prediksi tersebut disampaikan Malik Fadjar saat melakukan kunjungan kerja di UIN Raden Intan Lampung, Rabu (04/10). Dalam kunjungan tersebut, rombongan Wantimpres diterima Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag, para wakil rektor, dekan, dan mahasiswa.
Menurut Malik Fadjar, UIN sudah sukses membangun sejumlah hal. Pertama adalah image bulding, trust, dan sekarang sedang membangun institusi bulding. Sehingga, jika itu semua mampu dibangun dan dikembangkan dengan baik maka kampus hijau ini bisa menjad kampus bertaraf internasional pada 2025.
“Bangunlah SDM, perkuat pelayanan akademik, penyegaran dosen dan lainnya. UIN bisa menjadi penggerak kampus lain dan bisa menjadi kampus bertaraf internasional,” kata mantan Menteri Pendidikan Nasional tersebut.
Malik menjelaskan, Indonesia sebenarnya akan membangun UIN Internasional. Namun itu membutuhkan waktu dan persiapan yang tidak sedikit. Sehingga dia lebih memilih kampus seperti STAIN, IAIN, dan UIN berkembang.
“Membangun dari awal itu tidak mudah. Lebih baik UIN saja tapi dibuat menjadi kampus yang modern dan berkarakter. Jadilah UIN kampus bertaraf internasional. Gerakkan budaya membaca (iqro) dalam arti luas,” ujarnya.
Rektor UIN Raden Intan, Moh. Mukri, sangat berterimakasih atas kedatangan Wantimpres ke kampusnya. “Kami suka dan senang sekali mendengarkan wejangan bapak (Malik Fadjar). Karena bapak adalah pelaku sejarah yang mengerti tentang pendidikan di negeri ini,” kata Mukri.
Saran yang disampaikan Wantimpres lanjut Mukri akan ditindaklanjuti segera. Sebab UIN memang kampus yang menjadi harapan masyarakat Lampung dan Indonesia.
“Kami tidak pernah bosan mendengar wejangan bapak. Masukan tadi sebagian sudah kami laksanakan dan yang belum segera dituntaskan,” ujar Mukri yang juga merupakan anggota dewan pendidikan Provinsi Lampung itu.(rls)