TANGGAMUS � Drama perebutan rekomendasi Partai Politik (Parpol) pada Pilkada Tanggamus, berakhir. Ini menyusul keluarnya rekomendasi Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional. Kedua partai ini ternyata tidak merekomendasikan kadernya sebagai Calon Bupati maupun Calon Wakil Bupati Tanggamus dalam pilkada serentak, Juni mendatang.
Padahal sebelumnya untuk Partai Golkar, sedikitnya ada empat kadernya yang sudah bersosialisasi dan mendaftar di penjaringan Partai Golkar baik sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus. Mereka adalah H. Nizwar Affandi, Juanto Muhazirin, Ismet H Jayanegara dan Benny HN Mansyur.
Namun keeempatnya terpental. Belum diketahui motifnya, Partai Golkar ternyata lebih memilih petahana, Syamsul Hadi berpasangan dengan Nuzul Irsan sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus.
Hal yang sama juga terjadi di PAN. Partai yang diketuai, Zainudin Hasan yang kini sedang mengalami masalah lantaran di laporkan �dalam kasus dugaan penghasutan dan ujaran kebencian karena pidatonya pada hari santri nasional di lapangan Citra Karya, Kalianda, Minggu (22/10) dianggap menghina keluarga besar warga Nahdlatul Ulama (NU) ini, ternyata lebih memilih �bersandar pada pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Dewi Handajani-AM Syafii, yang diketahui kader PDI-Perjuangan.
Mereka juga tidak mengusung kadernya, Teddy Kurniawan dan Saad Sobari yang sebelumnya digadang-gadang akan maju dalam pilkada serentak Kabupaten Tanggamus.
Begabungnya PAN (5 kursi) semakin melengkapi partai koalisi pendukung Dewi Handajani-Syafi’i. Sebelumnya, pasangan ini telah diusung PDI Perjuangan (11 kursi), Partai NasDem (3 kursi), dan PKS (3 kursi).
Sementara itu, selain Partai Golkar (5 kursi), Partai Demokrat (5kursi), PKB (2 kursi), PPP (4 kursi), Partai Hanura (3 kursi) dan Gerindra (4 kursi) juga sudah memutuskan untuk mengusung pasangan Syamsul Hadi-Nuzul Irsan. Dengan demikian untuk pilkada Tanggamus diprediksi hanya dua pasang calon yang akan berkompetisi.(red)