BANDARLAMPUNG � Irham Jafar Lan Putra, resmi memimpin DPW PAN Lampung. Ia terpilih aklamasi dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke V Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung periode 2020-2025, bulan lalu. Meski begitu, hingga kini susunan pengurus DPW PAN Lampung tak juga kunjung diumumkan kepublik.
�Susunan kepengurusan masih di DPP,� tutur Irham Jafar Lan Putra, belum lama ini, saat dikonfirmasi.
Sebelumnya Irham Jafar Lan Putra menyatakan kesiapan membawa gerbong Partai berlambang Matahari Terbit tersebut, jika memimpin DPW PAN Lampung periode 2020-2025. �Saya bertekad mencalonkan diri, tiada lain, untuk mengabdikan diri membawa PAN Lampung lebih baik, lebih maju dan lebih besar dan dicintai masyarakat,� tegasnya.
Menurut Irham kata kunci memajukan PAN adalah konsolidasi dan transparansi. �Kita akan rangkul semua potensi dan kekuatan partai yang sempat tercerai berai, seperti tokoh dan kader yang sempat marah, sakit hati, merasa tersingkir, terpinggirkan dan lain-lain sehingga mereka memilih diam, tidak aktif atau justru hengkang dari PAN. Semua akan coba kita rangkul kembali. Kami akan bersilaturahmi mengajak semuanya untuk kembali membesarkan PAN Lampung. Kemudian seluruh keputusan partai nantinya akan selalu dibahas dan dibicarakan bersama. Tidak boleh lagi ada pemecatan atau mem-PLT-kan pengurus, kader dan lainnya. Jika memang ada kekeliruan atau kesalahan, kita akan kedepankan pembinaan. Saya akan meminimalisir dan meredam sekecil apapun perpecahan.
Terkait dengan transparansi, kita akan terbuka terhadap pengelolaan uang dan kas partai. Tak ada yang ditutupi. Semuanya akan dipakai semata untuk agenda partai,� paparnya seraya menambahkan jika�PAN, berkomitmen bersikap kritis menyikapi jalannya roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
�Akan sangat kritis. Fraksi PAN tidak boleh ada lagi yes-man, yes-man. Semua kebijakan, terutama yang tercantum dalam APBD harus dikaji, dikritisi dan diawasi. Jika memang untuk kepentingan rakyat Lampung, akan sepenuhnya kita mendukung. Namun sebaliknya, kami akan menolak keras kebijakan yang tidak pro-rakyat, dan hanya menguntungkan segelintir golongan,� jelas dia lagi.(red)