PEMALANG – Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, memberikan himbauan bagi para pemudik yang akan melakuan perjalanan liburan lebaran 2017. Hal ini terkait perkiraan Dirjen Perhubungan Darat yang menyebutkan akan terjadi kenaikan pemudik sekitar 8 persen pada tahun ini.

Himbauan tersebut, diantaranya, meminta pada masyarakat untuk menghindari melakukan perjalanan mudik menggunakan motor. Kapolri menghimbau pemudik mengikuti mudik gratis yang disediakan BUMN, kementerian, instansi, perusahaan maupun pihak-pihak yang menyelenggarakan musik gratis.

“Jangan sampai ambil resiko dengan menggunakan motor,” kata Tito saat melakukan pengecekan tol fungsional di Pemalang, Jawa Tengah, kemarin.

Himbauan berikutnya adakah kendaraan yang akan masuk jalan tol diupayakan sudah mengisi BBM penuh, membawa perbekalan, makanan-minuman dan obat-obatan.
Sedangkan terkait rest area, jika memang tidak perlu, Kapolri menyarankan untuk tidak masuk ke rest area. Alasannya adalah keluar masuk kendaraan ke rest area akan membuat kemacetan.

“Khusus untuk jalan tol fungsional hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil. Akan dibuka 24 jam sepanjang 110 km,” katanya.

Sedangkan untuk pengamanan di jalur fungsional tol, pihaknya akan menambahkan personil pengamanan dari Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira-Polri) sebanyak 1100 porsenil dan ditambah lagi dari TNI.

Sementara itu arus mudik Lebaran 2017 diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Jumat dan Sabtu, 23 dan 24 Juni mendatang. Untuk itu, pemerintah melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi K. Sumadi mengimbau masyarakat kalau bisa mudiknya maju 2 hari saja atau paling lambat dari tanggal tersebut untuk kurangi kepadatan.

“Itu akan mengurangi kepadatan. Dan kenikmatan, kenyamanan akan tercapai daripada mesti berdesakan pada tanggal tersebut,” kata Menhub.

Menhub Budi K. Sumadi mengemukakan kemungkinan adanya peningkatan frekuensi kendaraan masyarakat melalui Tol Cipali pada masa mudik Lebaran 2017 ini.
Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Polri akan menetapkan suatu pembatasan dengan melakukan buka tutup di Cipali, dengan menyarankan masyarakat menggunakan jalur selatan atau utara (non tol).

Mengenai batasan ganjil genap, Menhub mengakui memang ada usulan dari beberapa pihak. Presiden juga waktu itu memberikan catatan kalau benar akan dilakukan tolong dikaji dengan benar.

“Kami tidak mengkaji sendiri, kami minta MTI (masyarakat Transportasi Indonesia) untuk mengkaji. Dari kajian itu memang MTI tidak merekomendasikan untuk diberlakukan,” jelas Menhub.

Ia menyebutkan, waktu sosialisasi batasan ganjil genap sangat pendek karena kurang dari beberapa bulan. Uang kedua ganjil genap itu (jika) dilakukan pada waktu yang menerus dan tempatnya sedikit.

“Kalau kita lakukan banyak sekali, saya khawatir ada saudara-saudara kita yang kesasar, tidak tahu, kasihan,” ujar Budi.

Bahkan, lanjut Menhub, belum-belum bus dan truk minta pengecualian. Kalau bus dan truk minta pengecualian yang lain juga minta pengecualian. Karena itu, pemerintah  memutuskan tidak diberlakukan.

Adapun mengenai pemudik yang menggunakan motor, Menhub mengingatkan, bahwa hal itu berbahaya. Secara statistik, menurut Menhub, lebih dari 50% kecelakaan itu pada kendaraan motor. Oleh karenanya, Kementerian Perhubungan bersama dengan stakeholder, bersama dengan BUMN bahkan termasuk beberapa (stasiun) TV melakukan kegiatan mudik bersama.

“Kita menyediakan mudik gratis untuk 208.000 penumpang dan 48.000 dari pemudik motor untuk dimudikkan gratis menggunakan kapal, menggunakan bus, menggunakan truk, dan menggunakan kereta. Ini di luar beberapa pihak yang mengadakan mudik-mudik yang gratis,” jelas Menhub seraya menyampaikan apresiasinya kepada para stakeholder yang memberikan supporting dalam menangani arus mudik Lebaran kali ini.(net)