foto berita24 Mobil rombongan Presiden Jokowi saat melakukan meninjau kerusakan jalan di Lampung.

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata tak mau melintasi jalur yang sudah dijadwalkan (baca: dipersiapkan) oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan jajarannya saat mengecek jalanan rusak di provinsi tersebut.

Jokowi tampaknya tahu jalan yang dipersiapkan sudah diperbaiki meski tidak permanen. Dan RI 1 tampaknya ogah ‘dikadali’.

“Presiden tidak mau menggunakan jalur yang sudah dijadwalkan. Sebab itu kondisinya sudah lebih baik. Bukan baik sepenuhnya diperbaiki, tetapi ada perbaikan sedikit yang tidak permanen,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, kepada wartawan, Jumat (5/5).

Kata Bey, Jokowi ingin melintasi jalan yang kondisinya belum diperbaiki. Hal itu agar Jokowi bisa merasakan secara langsung kerusakan jalan di Lampung.

“Presiden mau menggunakan jalur jalan yang memang kondisinya belum diperbaiki. Jadi jalur yang berbeda dari yang dijadwalkan semula,” ujarnya.

“Harapannya supaya bisa merasakan seperti apa kondisinya melewati jalan rusak di Lampung. Sebab masyarakat kan jenis kendaraannya beda-beda ya… mobil, motor, angkot, dan lain-lain supaya bisa merasakan bagaimana yang masyarakat keluhkan,” imbuh Bey.

Lebih lanjut, Bey juga menjelaskan alasan Jokowi berganti mobil jip di tengah perjalanan. Bey mengatakan hal itu lantaran indikator pada mobil Mercy yang ditumpangi Jokowi menyala.

“Sehingga kata Paspampres sebaiknya tak usah ambil risiko. Sehingga barusan banget presiden ganti mobil sejenis jip. Jadi konteks ganti mobil itu yang habis doorstop kesan Jokowi lewat jalan di Lampung,” papar dia.

Seperti diketahui, hari ini, Presiden Jokowi melakukan inspeksi ke Lampung, provinsi yang belakangan dikritik publik karena jalanannya yang rusak. Ada ruas jalan di Lampung Tengah yang sempat viral dan Pemerintah Provinsi Lampung menyiapkan perbaikannya, tapi ternyata Jokowi tidak lewat ruas jalan ini.

Ruas jalan yang sudah disiapkan perbaikannya ada di Kecamatan Rumbia, ruas Simpang Randu-Seputih Surabaya, Lampung Tengah. Di sini, alat-alat berat sudah disiapkan. Di lokasi ini pula, sempat viral kritik warga bernama Mira Desiana via video TikTok pada Mei lalu.

Namun ternyata Presiden Jokowi tidak lewat Kecamatan Rumbia itu pada kunjungannya Jumat (5/5/2023) tadi. Di Lampung Tengah, Jokowi meninjau Jl Seputih Rahman.

“Presiden Jokowi tidak sampai Rumbia. Presiden Jokowi tadi melewati Kota Gajah, salah satu dari 14 ruas yang juga kami prioritaskan untuk diperbaiki,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Febrizal Levi Sukmana, kepada detikcom.

Dalam kunjungannya ke Lampung pada hari ini, Jokowi pertama kali meninjau jalan rusak di Jl Terusan Ryacudu, Kabupaten Lampung Selatan. Ruas ini tidak masuk 14 jalan yang diprioritaskan akan diperbaiki Pemprov Lampung lewat APBD 2023. Meski demikian, jalan ini tetap akan diperbaiki.

“Meski bukan termasuk 14 ruas prioritas utama untuk menumbuhkan perekonomian, tatapi ruas Simpang Korpri-Purwotani (Terusan Ryacudu) merupakan akses utama gerbang Tol Kotabaru Itera,” kata Levi.

Satire Jokowi dan Anggaran 800 M

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat pernyataan sindiran usai meninjau jalan rusak di Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah..

“Bagus kok jalannya, mulus sampai bikin tidur di mobil,” kata Jokowi saat dikonfirmasi wartawan usai menengok kondisi jalan, Jumat (5/5/2023) sore.

Jokowi menyatakan akan menggelontorkan anggaran Rp 800 miliar khusus untuk Provinsi Lampung.

Kata dia, uang itu nantinya akan digunakan untuk perbaikan serta pembangunan jalan-jalan rusak di 15 ruas jalan yang ada di Provinsi Lampung.

Pembangunan infrastruktur, termasuk jalan, kata Jokowi, adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota.

“Ya kita tidak hanya di sini saja. Kita juga lihat di provinsi lainnya ada juga yang sama. Maka itu harus kita bantu oleh pemerintah pusat. Jadi bukan viral karena nggak viral, itu tugasnya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota untuk memberikan pelayanan, termasuk memberikan jalan yang baik karena ini menyangkut mobilitas angkutan barang dan mobilitas massa,” ujar Jokowi. (dtc)