JIKA tidak ada halangan, agenda Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Lampung akan dihelat bulan ini, Juli 2020. Nama Ir. H. Irham Jafar Lan Putra, M.H., digadang-gadang oleh berbagai kalangan untuk maju sebagai calon Ketua DPW PAN Provinsi Lampung untuk lima tahun kedepan. Tak tanggung-tanggung. Dukungan ini datang dari para ketua dan pengurus DPD PAN Kabupaten/Kota se-Lampung.
Lantas bagaimana reaksi mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung yang juga mantan pejabat di Kementerian Kehutanan RI tersebut menyikapi dukungan ini ?.
Lalu bagaimana kesiapannya membawa gerbong Partai berlambang Matahari Terbit tersebut, seandainya nantinya benar-benar terpilih untuk memimpin DPW PAN Lampung periode 2020-2025 ?.
Berikut wawancara Bukhori Muzzammil, Penanggungjawab Surat Kabar BE1 Lampung bersama Ir. H. Irham Jafar Lan Putra, M.,H. gelar Suttan Rajo Seketey, di kediamannya yang asri di kawasan Teluk Betung, Bandarlampung—-, belum lama ini.
Assalamualaikum Pak Irham. Bagaimana kabarnya ?
Waalaikumsalam. Wr. Wb. Alhamdulillah, sehat semua. Tapi memang ditengah pandemi Covid-19, saya dan keluarga banyak beraktifitas dan berkumpul di rumah saja.
Informasinya bulan Juli 2020 ini, akan ada Muswil DPW PAN Provinsi Lampung, yang salahsatu agendanya memilih formatur dan Ketua DPW PAN Lampung periode lima tahun kedepan ?
Benar. Teman-teman pengurus PAN Lampung sudah mengajukan jadwal agenda dan kesiapan untuk melaksanakan muswil ke DPP PAN. Panitia juga sudah meminta izin kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung. Kita ingin jalannya muswil nanti, yang akan melibatkan sedikitnya 500 pengurus, kader dan simpatisan dapat berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Sekarang kita sifatnya sedang menunggu izin dan kesiapan dari DPP PAN. Jadi kita tunggu saja. Semoga semua berjalan sesuai rencana dan tahapan yang telah disusun dan disiapkan.
Informasinya dalam muswil ini, Anda adalah salahsatu kandidat yang akan diusung dan mendapat dukungan penuh dari para pengurus dan pemegang mandat suara untuk maju sebagai calon Ketua DPW PAN Lampung?
Sebenarnya semua pernyataan itu datang dari teman-teman ketua dan pengurus DPD PAN Kabupaten/Kota. Awalnya, saya menyatakan jika memang ada kader lain yang lebih loyal dan mumpuni untuk memimpin PAN Lampung lima tahun kedepan, alangkah lebih baik itu saja yang diusung dan dimajukan. Dan saya siap untuk mendukung penuh.
Mengapa ?
Karena saya tidak ingin ada perpecahan. Itu saja. Saya ingin semua pengurus dan kader PAN se-Lampung bisa kompak dan bersatu untuk memajukan PAN Lampung kedepan.
Lalu, mengapa akhirnya sikap Anda mulai berubah ?
Kemudian, beberapa kali ada ketua, pengurus dan kader PAN yang terus datang untuk meminta saya kembali maju dalam muswil. Malah mereka menyatakan sudah membuat surat petisi dan dukungan. Ya sudahlah, jika begitu. Saya akhirnya, bismillah dan menyatakan siap.
Apa yang melatarbelakangi kesiapan Anda tersebut ?
Tiada lain, untuk mengabdikan diri membawa PAN Lampung agar lebih baik, lebih maju dan lebih besar serta dicintai masyarakat.
Sudah ada program atau rencana atau ancang-ancang untuk mewujudkan “impian” tersebut. Mengingat suara perolehan PAN dalam pemilu 2019 di Lampung sempat menurun ?
Saya tidak ingin muluk-muluk. Menjanjikan sesuatu yang tidak diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Seperti menjanjikan akan menghibahkan tanah dan bangunan untuk kantor DPW PAN Lampung, misalnya. Atau memberikan uang atau fasilitas kepada pengurus dan lain-lain. Tidak akan saya lakukan.
Tapi kata kuncinya adalah konsolidasi dan transparansi. Kita akan rangkul semua potensi dan kekuatan partai yang sempat tercerai berai, seperti tokoh dan kader yang sempat marah, sakit hati, merasa tersingkir, terpinggirkan dan lain-lain sehingga mereka memilih diam, tidak aktif atau justru hengkang dari PAN. Semua akan coba kita rangkul kembali. Kami akan bersilaturahmi mengajak semuanya untuk kembali membesarkan PAN Lampung.
Kemudian seluruh keputusan partai nantinya akan selalu dibahas dan dibicarakan bersama. Tidak boleh lagi ada pemecatan atau mem-PLT-kan pengurus, kader dan lainnya. Jika memang ada kekeliruan atau kesalahan, kita akan kedepankan pembinaan. Saya akan meminimalisir dan meredam sekecil apapun perpecahan.
Terkait dengan transparansi, kita akan terbuka terhadap pengelolaan uang dan kas partai. Tak ada yang ditutupi. Semuanya akan dipakai semata untuk agenda-agenda partai.
Anda yakin ini semua bisa diterapkan ?
Tentu saya harus yakin. Dan jika ini terwujud saya percaya dengan sendirinya perolehan suara PAN Lampung dalam Pemilu akan meningkat.
Boleh cerita asal mula anda masuk PAN, mengingat sebelumnya anda sangat matang di birokrasi ?
Saya memilih dan masuk PAN selepas pensiun dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) sekitar tahun 2013. Saya menilai PAN adalah partai yang menjadi penggagas reformasi. PAN juga merupakan partai terbuka untuk semua kaum, etnis dan golongan. Selain itu, yang tak bisa saya pungkiri, saya juga memiliki kedekatan dengan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan. Saya pernah menjadi salahsatu staf saat beliau menjadi Menteri Kehutanan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam waktu dekat akan ada Pilkada di 8 Kabupaten/Kota. Ada target yang akan dicapai jika anda memimpin PAN Lampung ?.
Pasti. Mengenai target nanti kita akan bicarakan dengan para pengurus PAN tingkat Kabupaten/Kota. Sebab merekalah yang mengetahui potensi peluang kemenangan para kandidat tersebut. Kami pada prinsipnya mengamankan dan menjalankan semua instruksi dan rekomendasi partai untuk bersama memperjuangkan.
Kalau Anda memimpin PAN, bagaimana nantinya komitmen DPW PAN Lampung melalui anggota fraksi yang ada di DPRD Provinsi Lampung dalam menyikapi jalannya roda pemerintahan di bawah kepemimpinan Gubernur Lampung saat ini, Arinal Djunaidi ?
Akan sangat kritis. Fraksi PAN tidak boleh ada lagi yes-man, yes-man. Semua kebijakan, terutama yang tercantum dalam APBD harus dikaji, dikritisi dan diawasi. Jika memang untuk kepentingan rakyat Lampung, akan sepenuhnya kita mendukung. Namun sebaliknya, kami akan menolak keras kebijakan yang tidak pro-rakyat, dan hanya menguntungkan segelintir golongan.
Anda tertarik untuk maju sebagai Calon Gubernur Lampung dalam Pilkada 2024 mendatang ?
Waduh saya belum terpikir. Apalagi tahun 2024 itu, usia saya sudah 72 tahun. Biarlah mengalir. Saya tidak bisa menjawab iya atau tidak. Semua harus mempertimbangkan semua aspek. Saat ini, saya hanya berpikir dan berharap Muswil PAN Lampung dapat berjalan tertib dan lancar, dan semua pihak yang terlibat dapat benar-benar menaati protokol pemerintah ditengah pandemi Covid 19 ini. (red)