BANDAR LAMPUNG – Forum Penyelamat Demokrasi (Formasi) Lampung mengapresiasi keputusan DKPP yang memberhentikan Esti Nur Fatonah sebagai Anggota KPU Provinsi Lampung. Namun Formasi meminta kasus ini tidak berhenti di Esti saja.

Formasi Lampung yang berisi mantan komisioner KPU berharap Esti Nur Fatonah bersedia� buka-bukaan membongkar dugaan� penyimpangan dalam� seleksi KPU di Lampung.

Formasi Lampung bahkan bersedia menyiapkan anggotanya yang berlatar belakang Advokat untuk mendampingi Esti Nur Fatonah jika ia mau� membongkar dugaan penyimpangan rekrutmen KPU di daerah yang diduga melibatkan orang pusat.

Ketua Formasi Lampung Andreas Andoyo mengatakan Formasi akan menyiapkan anggotanya yang berlatar belakang advokat guna mewujudkan penyelenggara Pemilu yang berintegritas.

�Esti hanyalah korban dari oknum. Saya sangat berharap beliau mau membuka semua yang ia ketahui. Formasi Lampung akan mendukung setiap upaya untuk mewujudkan penyelenggara Pemilu yang berintegritas dan berkualitas,� ujarnya Rabu (12/02/2020).

Senada dengannya Ketua Bidang Kajian dan Hukum Formasi Lampung Fauzi Heri menyatakan keprihatinannya terhadap kasus ini. Ia meminta Esti untuk menjadi saksi kunci dengan membuka semua proses dugaan penyimpangan dalam seleksi KPU di Lampung.

�Saya sangat prihatin dengan kasus ini. Sebagai pribadi yang berprofesi sebagai advokat, saya menyatakan siap mendampingi beliau sebagaimana dengan syarat Esti mau membuka semua yang ia ketahui tentang proses seleksi KPU di Lampung. Ya kita harap dia bisa jadi seperti JC-lah (justice collaborator) dalam kasus pidana seperti yang sudah diterapkan di KPK. Artinya ia bisa berperan besar untuk mengungkapkan pihak-pihak lain yang terlibat dalam dugaan pelanggaran kode etik ini. Dengan begitu, maka publik akan berbalik� memberikan apresiasi kepada dia. Saya dan beberapa rekan advokat siap untuk merumuskan langkah-langkah hukum yang dapat ditempuh tentunya dalam rangka membongkar dugaan penyimpangan dalam proses seleksi di KPU,� jelasnya.

Sebelumnya dalam pembelaannya sebagaimana dimuat dalam putusan DKPP, Esti menyatakan dijebak. Ia bahkan menyatakan punya bukti screenshot adanya keterlibatan beberapa pihak dalam jaringan rekrutmen KPU. (red)