BANDARLAMPUNG � Anggota DPRD Kota Bandarlampung, H. Barlian Mansyur diminta mengungkap konspirasi politik uang Calon Gubernur-Wakil Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi-Chusnunia (Nunik). Termasuk perintah membagikan uang Rp50-100 ribu jelang hari pencoblosan Pilgub Lampung, 27 Juni 2018 oleh orang dekat Arinal. Caranya dengan melaporkan masalah ini ke lembaga berwenang seperti KPU, Bawaslu, Kejati serta Polda Lampung.
�Jadi saya minta jangan berpolemik dimedia. Sampaikan laporan konspirasi politik uang Cagub Arinal ini kelembaga terkait,� tutur mantan Ketua DPRD Lampung, H. Indra Karyadi.
Sebab jika tidak dilaporkan, hal ini lanjut Indra bisa jadi �blunder� dan �bumerang�. Bisa saja timbul dugaan di masyarakat jika Barlian ada motif lain untuk kepentingan pribadi. Misalnya ingin �dirunding� atau mendapat �perhatian� dari Cagub Arinal, supaya diberikan jabatan politik tertentu. Atau agar diperkenankan menjadi Caleg dari Partai Golkar.
Dan harusnya lagi, tambah Indra, jika memang statment Barlian merupakan fitnah, jajaran pengurus Partai Golkar Lampung semestinya melaporkannya ke polisi dengan sangkaan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU Ite.
�Nyatanya tidak ada bantahan. Bisa saja ini benar. Karenanya biar tidak �bias�, Barlian harus melaporkan masalah ini kepihak berwenang. Apalagi di statementnya menyatakan siap jadi saksi mahkota. Saya yakin, Barlian sudah menghitung resikonya. Pasti dia berani terbuka karena ada bukti yang bisa menyeret pihak Cagub Arinal ke ranah hukum. Jadi, demi masyarakat Lampung, demi kebesaran Partai Golkar, Barlian jangan berpolemik di media. Laporkan segera. Dan jika ini fitnah, saya juga minta pengurus Partai Golkar atau orang yang disebut Barlian agar membawa masalah ini keranah hukum,� pesannya.
Seperti Diberitakan, anggota DPRD Kota Bandarlampung tiga periode, Barlian Mansyur memutuskan mundur dari pengurus Partai Golkar. �Cara berpolitiknya (Arinal,red) �kotor� dan tidak elegan. Saya kecewa cara kepemimpinannya. Karenanya saya milih mundur,� tegas Barlian.
Menurut Barlian, ada instruksi yang tidak lazim oleh Arinal sebelum hari H pecoblosan Pilgub Lampung. Sayangnya Koordinator Pemenangan Wilayah I Kota Bandarlampung tidak menyebut instruksi yang dimaksud. �Suatu saat pasti saya ungkap. Untuk masalah ini saya siap jadi saksi mahkota,� tegasnya lagi.
Dijelaskan, mesin penggerak politik uang memang benar dilakukan orang dekat Arinal. Perintah pembagian uang diterimanya dari orang Partai Golkar Lampung. Mesin penggerak tindakan tercela dilakukan orang dekat Ketua DPD Partai Golkar, Arinal. Kisruh Pilgub Lampung 2018 diakui disebabkan politik uang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
�Nyata dan itu fakta. Bahkan, saya mendapat instruksi dari kawan-kawan untuk melakukan hal di luar kata lazim,� ujarnya. �Pasti, nanti, saya akan ungkap terkait pelaksanaan Pilgub Lampung 2018 sehingga pasangan Arinal-Chusnunia bisa menang,� katanya.�(net/red)