DUNIA politik agaknya sudah mendarah daging pada diri Drs. H. Mukhlis Basri. Mantan Bupati Lampung Barat (Lambar) dua periode ini, kembali mencoba peruntungannya dalam Pemilu Legislatif (Pileg) tahun 2019. Mukhlis Basri menjadi andalan PDI-Perjuangan untuk mendulang suara di Daerah Pemilihan (DAPIL) Lampung I. Suami dari Dra. Hj. Helwiati Komala Dewi ini dipercaya sebagai Calon Anggota DPR RI dari daerah pemilihan yang meliputi Kota Bandarlampung dan Kota Metro, serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Lantas bagaimana kansnya untuk terpilih ? Lalu apa yang mendorongnya untuk maju dan berkompetisi meraih kursi di Senayan ? Serta bagaimana sikap dan tanggapan keluarga dan para rekan sejawatnya terkait sikapnya tersebut ? Berikut wawancara Bukhori Muzzammil, Penanggungjawab SKH BE1 Lampung bersama Mukhlis Basri, tokoh peraih berbagai macam penghargaan tingkat nasional di kediamannya di kawasan Sukarame, Bandarlampung, belum lama ini.
Selamat pagi Bang Mukhlis Basri. Gimana kabarnya, seusai menjabat Bupati dua periode, agaknya mulai santai ya? ��
�Alhamdullillah, sehat selalu adinda. Ya beginilah. Sekarang setiap pagi berolahraga bersepeda menuju Karang Anyar, Lampung Selatan. Ada sedikit kebun disana. Sudah itu pulang, duduk bercengkerama dengan keluarga dan teman-teman. Sekali-kali juga pulang kampung ke Lampung Barat. Itu rutinitas sehari-hari.
�Syukur, Alhamdulillah jika begitu. Oh iya, dengar-dengar Bang Mukhlis maju sebagai Caleg DPR RI dari PDI-Perjuangan dalam Pileg 2019 ya ?
Benar, dari awal sebagai kader PDI-Perjuangan, saya sangat patuh dengan instruksi partai. Makanya begitu dulu ada isu saya maju menjadi calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, langsung saya bantah. Sekali lagi saya sangat patuh dengan istruksi partai dimana saya bernaung, PDI-Perjuangan.
Maju dan berkompetisi sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Lampung I atau Dapil Lampung II ?
Daerah Pemilihan (Dapil) Lampung I. Meliputi daerah pemilihan Kota Bandarlampung dan Kota Metro. Serta Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat.
Kira-kira andai boleh tahu, apa yang mendorong dan menjadi motivasi abang maju sebagai Calon anggota DPR RI ?
Pertama saya ingin sampaikan, saya maju dengan niat tulus. Insya Allah bukan untuk neko-neko. Misalnya mengejar jabatan atau mencari tambahan rezeki. Yakinlah tidak. Saya sudah cukup puas dan sangat bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah SWT dalam hidup ini. Saya pernah menjadi pimpinan DPRD di Kabupaten Lampung Barat. Naik kelas menjadi Wakil Bupati. Serta menjadi Bupati selama dua periode. Saya bersyukur benar, bisa melewatinya dengan �selamat� tanpa ada hal-hal yang bisa membuat kehidupan saya dan keluarga �terpuruk� atau malah melenceng. Ini yang benar-benar saya syukuri.
Lalu untuk apalagi kalau begitu anda maju sebagai Caleg DPR RI. Apalagi sekarang menjadi anggota dewan bagai duduk �dikursi panas�. Banyak contoh, akhirnya hidup mereka berakhir jeruji besi. Ada yang narkoba atau ditangkap aparat penegak hukum lantaran korupsi ?
�Saya hanya tidak ingin kehilangan semangat. Umur saya sekarang masih 54 tahun. (Mukhlis Basri, lahir di�Pekon Sinar Jaya, 24 Februari 1964). Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad saja sudah berusia 93 tahun. Tapi masih aktif berkarya untuk negaranya.
Maksudnya ?
�Ya saya masih ingin mengabdi. Semoga disisa umur ini, saya bisa membawa manfaat bagi masyarakat Lampung. Selama ini, saya banyak mendedikasikan hidup untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Lampung Barat. Dengan menjadi anggota DPR RI, mungkin pengabdian saya bisa lebih luas lagi. Saya bisa mengabdi untuk masyarakat di daerah pemilihan yang saya wakili, khususnya. Dan warga Lampung pada umumnya.
Bisa dijelaskan lebih mendetil lagi?
�Intinya saya ingin memberikan kontribusi pemikiran dan tenaga untuk rakyat Lampung sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Saya ingin memperjuangkan hak-hak rakyat di berbagai bidang. Seperti sektor agama, pendidikan, seni-budaya. Serta di bidang agraria, kehutanan, pertanian, perkebunan, kelautan dan lainnya.
Anda yakin, jabatan ini justru tak membuat terjerumus, seperti maaf, banyak teman-teman di PDI-Perjuangan dan partai politik lainnya yang di OTT (operasi tangkap tangan) oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) lantaran korupsi dan bermain-bermain dengan anggaran ?
Insya Allah, tidak. Sekali lagi saya tegaskan, saya maju dengan niat tulus. Bukan untuk ambisi pribadi dalam rangka mengejar jabatan atau motif ekonomi guna mencari materi. Saya sudah sangat bersyukur dengan apa yang telah diberikan Allah SWT. Kini saya semata hanya ingin mengabdi, semoga disisa umur ini bisa membawa manfaat bagi orang banyak, khususnya masyarakat Lampung. Itu saja.
Lalu bagaimana tanggapan keluarga dan rekan-rekan sejawat ?
�Justru ini yang mendorong saya berani maju. Saya tak akan mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI, jika tidak ada doa dan restu mereka. Mulai pertama, dari keluarga, teman-teman dekat dan rekan-rekan sejawat dimana saya aktif di berbagai organisasi. Kemudian yang paling penting lagi, didukung para kader dan simpatisan di lingkungan partai. Ini semua yang membuat saya optimis dan yakin. Namun semuanya saya kembalikan lagi ke Allah SWT, semoga diberikan jalan yang terbaik untuk saya dan keluarga.(red)