LAMPUNG – Warga dihimbau tidak berekreasi ke laut saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Itu karena faktor cuaca yang tak menentu belakangan ini.

“Cuaca sedang tidak menentu. Sebaiknya masyarakat waspada. Jika ingin lakukan kegiatan rekreasi, kami imbau tetap memonitor perkembangan informasi prakiraan cuaca setiap hari,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Rudi Syawal Sugiarto, Selasa (7/12).

Ia mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan peringatan dini waspada La Nina menjelang akhir tahun 2021.

“Peringatan ini berdasarkan pengamatan data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik terbaru. Hal inilah yang harus menjadi pantauan dan antisipasi masyarakat. Jangan memilih berlibur ke laut dulu,” katanya.

Menurutnya, tak hanya dampak La Nina saja, curah hujan bulanan di sejumlah wilayah Lampung juga naik 20-70 persen lebih besar dibanding normal.

“Secara umum, La Nina akan hadir dengan intensitas lemah-sedang hingga akhir Februari 2022. Potensi peningkatan curah hujan identik dengan risiko banjir,” kata dia.

Ia mengatakan perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi lanjutan dari curah hujan tinggi yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi. “Kami sudah buat mitigasi bencana sehingga kami akan siap siaga jika adanya bencana dan segera turunkan tim,” jelasnya.

Ia mengatakan, masyarakat harus bijak dan paham akan informasi seputar prakiraan cuaca hingga pantauan bencana.

“Tak hanya masyarakat umum, petani juga harus bisa mengantisipasi cuaca,” jelasnya.

Masyarakat bisa manfaatkan teknologi dengan cek website atau media sosial BMKG. “Karena dalam musim saat ini, cuaca selalu berganti setiap harinya, bahkan dalam sehari bisa berganti lima sampai delapan kali prakiraan cuaca,” katanya. (lpc)