BANDARLAMPUNG � Komisioner Bawaslu Lampung, Adek Asyari menjawab santai tudingan yang menyebutnya berpihak dalam penindakan pelanggaran Pilkada yang terjadi di seluruh Provinsi Lampung.
“Teman teman media sebenarnya lebih mengetahui semua proses di Bawaslu yang selalu berdasarkan aturan. Semua laporan dan temuan kami tindaklanjuti. Tidak ada yang kami tutupi. Memang mungkin ada yang puas atau tidak puas,� kata Adek.
Kata Adek, Bawaslu bekerja profesional. Selain itu, kinerja Bawaslu sifatnya kolektif kolegial. Karenanya dia mengaku heran, ada kelompok tertentu yang menyoal kinerja dirinya secara personal. Seperti ada tudingan yang menyebutnya hanya mengincar pasangan Arinal-Nunik dan Herman-Sutono.
�Ini jelas mengada-ada. Kinerja Bawaslu itu kolektif. Selain saya ada dua komisioner lainnya,� jelas Adek.
Dijelaskan Adek, seluruh dugaan pelanggaran paslon yang ikut kontestasi pilgub pun semuanya diproses Bawaslu tanpa ada tebang pilih.
�Misalnya kami pernah menindaklanjuti beredarnya kasus susu oleh Paslon Arinal-Chusnunia. Lalu, kami juga menindaklanjuti peredaran beras oleh paslon Mustafa-Jajuli. Kemudian kami menindaklanjuti adanya ASN Pemprov Lampung yang diduga tidak netral dengan mendukung paslon Ridho Ficardo-Bachtiar Basri. Selain itu kami juga menindaklanjuti temuan kampanye majelis taklim oleh paslon Herman HN-Sutono. Jadi tidak adilnya atau memihaknya darimana. Tapi ya sudahlah, sebagai kritik, saran, himbauan, semua saya apresiasi guna meningkatkan kinerja kami agar lebih baik lagi,� tegas Adek.
Selain itu, kata Adek, Bawaslu juga adil dalam penertiban alat peraga kampanye milik seluruh Cagub. Kata dia, semua spanduk atau Baliho dicopot, tanpa terkecuali. �Kalaupun ada yang terlewat, itu semata karena keterbatasan personil serta faktor lainnya. Tapi tidak ada yang namanya kesengajaan,� paparnya.
Sebelumnya, Bawaslu Lampung didemo puluhan orang yang tergabung dalam Komite Aksi untuk Pilgub Bersih (KAPB), Kamis (8/3).� Mereka minta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) turun ke Lampung untuk mengkroscek kinerja Bawaslu yang dituding mereka tidak adil.(red)