PESISIR BARAT- �Bupati Pesisir Barat (Pesibar) bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait mendatangi kantor managemen Center Garuda Indonesia di Jakarta. Ini untuk membahas tindaklanjut rencana maskapai Garuda Indonesia dengan tipe ATR untuk beroperasi di Bandara Mohamad Taufik Kiemas (MTK).
Kedatangan Bupati didampingi juga Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Setda Pesibar Ariswandi dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
“Kunjungan ke kantor Garuda Indonesia tersebut sebagai tindaklanjut dari penjajakan sebelumnya untuk maskapai penerbangan di Bandara MTK.�Maskapai yang masih beroperasi di MTK hanya Wings Air. Sayangnya aktivitas penerbangannya tidak maksimal, seringkali delay bahkan tidak jarang juga cancel,” keluh Henry.
Henry tak menampik jika kondisi tersebut terus berlarut-larut, bisa berdampak terhadap citra Pesibar, khususnya sektor pariwisata.
�Sejauh ini para turis umumnya menggunakan transportasi udara untuk bisa berkunjung ke Pesibar. Mulai dari Bandar Lampung- Krui, hingga sebaliknya. Tentu dengan tidak maksimalnya operasional Wings Air membuat para turis mengeluh dan mulai enggan untuk menggunakan jasa penerbangan,” lanjutnya.
Konsekwensinya, sesegera mungkin Pemkab setempat akan meminta pihak maskapai Wings Air menghentikan aktivitas penerbangannya, karena tindakan maskapai sebelumnya dinilai sebagai bentuk tidak komitmen dengan kesepakatan dengan Pemkab Pesibar.
“Yang jelas Pemkab Pesibar kurang respek karena pelayanannya tidak �maksimal,” tegas Henry.
Masih kata dia, pembahasan dengan Garuda Indonesia juga merupakan langkah antisipasi agar aktivitas penerbangan Bandara MTK bisa terus �berlangsung dan tepat waktu, sehingga konsumen juga bisa terlayani maksimal.
“Upaya Bupati tersebut tidak sia-sia. Garuda Indonesia memberikan respon yang sangat positif. Pihak Garuda Indonesia siap untuk beroperasi di Bandara MTK pada 2020 mendatang,” terangnya.
Bahkan pihak Garuda Indonesia memberikan kewenangan sepenuhnya ke Pemkab untuk pengaturan waktu keberangkatan penerbangan rute Bandar Lampung-Krui dan sebaliknya.
Untuk mewujudkan proyeksi tahun depan �itu, pihaknya sesegera mungkin akan menyiapkan berbagai persiapan yang dibutuhkan, tak terkecuali berkenaan dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab dengan Garuda Indonesia. Sementara untuk jenis pesawat masih dengan jenis ATR dimana jenis tersebut di maskapai Garuda Indonesia hanya berkapasitas 69 penumpang.
“Pemkab berharap bisa terealisasi maksimal, dan mudah-mudahan bisa beroperasi setiap hari. Di 2020 mendatang bandara MTK juga akan mendapat bantuan dari Provinsi sebesar Rp5 Milliar dan dari kabupaten Rp2 Milliar,” jelas Henry. (Gus)