METRO�� Sejumlah warga Kota Metro turut menyoroti pelajar yang kerap bolos sekolah. Mereka meminta Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota setempat rutin dalam melakukan penertiban khususnya para pelajar yang membolos.
Potret pelajar bolos bukan kali pertama di Kota Metro. Sebelumnya, Sat Pol PP Kota setempat juga telah menjaring hampir 50 pelajar yang diduga bolos saat jam pelajaran pada pekan lalu.
Namun, langkah Pol PP dalam melakukan penertiban itu sepertinya kurang menimbulkan efek jera para pelajar. Untuk itu warga meminta Pol PP terus melakukan penertiban pelajar yang membolos hingga ke pinggiran Kota.
Budi (34), warga Jalan Gatot Subroto, Kec. Metro Timur misalnya, mereka mengeluhkan prilaku pelajar yang diduga membolos lantaran kerap terlihat di bangunan kosong sekitar persawahan wilayahnya.
�Saya sering memergoki seperti lagi minum-minuman keras dan mesum di pojokan bangunan dalam suasana gelap-gelapan, karena pas ngecek irigasi buat sawah saya, nah kalo siang itu anak pada bolos sekolah kumpul disitu,� kata dia, Kamis (31/1/2019).
Menurutnya, bangunan kosong diareal persawahan sangatlah bermanfaat jika dijadikan tempat penampungan sementara hasil panen oleh warga. Dibanding, dibiarkan kosong penuh penuh sampah dan coretan.
“Mudah-mudahan pemerintah segera menindaklanjuti, dan pelajar tak lagi bolos. Karena menjadi beban tersendiri bagi kota yang berbudi misi Pendidikan,” pungkasnya.
Sementara itu melihat fenomena pelajar bolos sekolah di Kota Metro, Firmansyah warga Metro Timur lainnya menilai hal tersebut belum selaras dengan visi misi Kota Pendidikan.
“Kalo selaras atau tidak jelas tidak selaras dari visi misi pendidikan secara umum,� tapi fenomena ini juga merupakan bagin dari kenakalan remaja diusia produktif. Dan itulah pentingnya guru konseling, bukan dengan diberikan hukuman namun diberikan bimbingan secara konseling,” terangnya.
Menurutnya, pembinaan pelajar merupakan peran besar tenaga pendidik di Kota Metro. Selain itu, prilaku pelajar bolos sekolah di kota Metro juga menjadi Pekerjaan Rumah Pemerintah Kota setempat sebagai penyelenggara pendidikan.
“Selain orang tua atau walinya, ini juga merupakan peran besar tenaga pendidik, karena ini masih ranahnya pendidikan yang menjadi pengendali pendidikan informal. Dan pemerintah memiliki tugas besar untuk mencarikan solusi yang musti bukan membuat mereka jera, namun menjadikan mereka mengerti pentingnya pendidikan,” tandasnya. (Arby)