PESAWARAN – Setelah digelar sosialisasi dan penyuluhan tentang stunting bagi warga Desa Babakan Loak Kecamatan Kedondong oleh puskesmas dan bidan desa, Kepala Desa setempat menghimbau warga agar lebih di meningkatkan pola makan sehat terhadap anak dan kebersihan lingkungan.

“Sangat berterimakasih adanya sosialisasi dan penyuluhan oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kedondong dan bidan desa oleh warga tentang apa stunting itu dan bisa segera meningkatkan pola makan yang bergizi,” kata Ahmad Rosid usai acara sosialisasi dan penyuluhan di balai desa setempat belum lama ini.

Kata dia, walau Desa Babakan Loak tidak termasuk wilayah stunting, namun sosialisasi dan penyuluhan ini penting bagi warga� dalam mempelajari cara untuk menghindari gagal tumbuh, baik untuk balita maupun anak yang masih dalam kandungan.

“Kita tidak termasuk desa stunting, namun sebagai desa juga melakukan jemput bola untuk mencatat dan melaporkan ada 8 orang yang masuk katagori stunting, ini pun kita beri secara langsung untuk makanan tambahan seperti susu dan makanan laiinya,” katanya.

Pria yang biasa dipanggil Ocid ini juga mengatakan desa hanya bersifat menfasilitasi dan mendanai melalui dana desa.

“Sebelumnya kita juga sudah berjalan untuk memberi makanan bergizi dan air bersih terhadap warga, dan desa hanya bersifat memfasilitasi dan mendanai, apabila ada permintaan untuk stunting,” jelasnya.

Diakuinya, stunting ini� diharapkan agar 87 warga yang hadir khususnya yang memiliki balita dan ibu hamil bisa terus menjaga pola hidup sehat dan terus menjaga protokol kesehatan karena pandemi covid19 belum berakhir.

“Dari jumlah yang hadir di kegiatan ini memang biasa melakukan posyandu dan secara langsung pihak desa juga mengalirkan makanan bergizi untuk mereka. Alhamdulialah kita juga menegaskan agar bisa jaga prokes kesehatan di masa covid19 ini,” bebernya.

Selain itu Ocid juga tidak menghilangkan setiap desa ada stuntig maka ia meminta agar bisa sama-sama untuk menjaga pertumbuhan anak melalui hidup sehat dan makanan-makanan bergizi.

“Tentunya ini PR kita bersama dan kususnya bagi kepala rumah tangga agar lebih bisa meningkatkan dalam memperhatikan kesuburan anak dan tidak suburnya anak di usia mereka,” pungkasnya.� (DN/SMSI)