LAMPUNG �TIMUR� Jajaran Kepolisian (Polres) Lampung Timur berhasil mengendalikan massa yang nyaris bentrok antara dua desa di Lampung Timur pasca tewasnya seorang anak laki-laki akibat dihakimi massa karena diduga melakukan pencurian di sebuah warung di Desa Sumur Bandung,Way Jepara 2 hari yang lalu.
Kapolres Lampung Timur AKBPTaufan Dirgantoro mengatakan bahwa situasi sudah aman dan kondusif berkat peran serta masyarakat dan pihak kepolisian.
�Situasi saat ini sudah aman dan kondusif. Tolong percayakan proses penanganan hukumnya kepada kami. Karena petugas Kepolisian, saat ini masih terus menindaklanjuti persoalan tersebut, sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku,� tegasnya, Senin (18/3).
Terpisah Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Yosi Hariyoso membenarkan adanya peristiwa nyaris bentrok antara warga Desa Sumur Bandung dengan Desa Pakuanaji.
�Saat ini sudah selesai. Tadi sore memang sempat ada konsentrasi, tapi sudah dibubarkan. Polres Lampung Timur juga masih berjaga untuk mencegah hal yang tak diinginkan,� kata Yosi.
Menurut Yosi, saat ini Polres Lampung Timur, mengamankan sekitar 12 orang yang diduga terlibat pengeroyokan terhadap RA. Namun belum diketahui secara pasti kondisi RA saat ini, ada yang mengabarkan kritis, namun juga beredar kabar RA meninggal setelah dirawat di rumah sakit.
�Ada 12 orang sudah ditahan dan diperiksa belum kita tetapkan tersangka karena masih Lidik. Kami masih mencari tahu duduk permasalahan tersebut, tapi saya tegaskan situasi kondusif, masyarakat jangan terpancing,� pungkasnya.
Untuk diketahui, pada hari Minggu (17/3), sempat terjadi konsentrasi massa di Desa Putra Aji, Kecamatan Sukadana, yang merasa tidak terima, akibat salah satu warganya yang berinisial RA (14) meninggal dunia, karena diduga menjadi korban amuk massa, setelah tertangkap warga masyarakat Desa Sumur Bandung, akibat diduga terlibat tindak pidana pencurian di sebuah warung. (fer)