METRO – Munculnya sejumlah pemberitaan yang menyebutkan pembangunan jalan Inspeksi Irigasi di Kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur yang dalam kondisi baik menuai kontroversi.

Warga sekitar mengaku tak sependapat dengan penyataan Wali Kota Metro yang menyebutkan bahwa peningkatan jalan tersebut telah dikerjakan baik, seperti dilansir sejumlah media massa.

Pernyataan warga justru berbanding terbalik dengan Wali Kota. Mereka menuding, proyek tersebut dikerjakan kurang maksimal dan diduga tak sesuai penggunaan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Seperti ini kok baik to mas, coba di lihat dengan teliti. Kalo kami yang salah silahkan dikoreksi, tapi saya fikir ini tidak bertahan lama. Palingan nanti rusak lagi,” kata Sukatno (42) kepada awak media, Kamis (19/9/2019).

Selain itu, sejumlah warga lainnya juga berpendapat sama dengan Sukatno. Meski mereka senang dengan jalan aspal yang baru namun mereka juga meminta Pemerintah untuk lebih ekstra dalam melakukan pengawasan.

“Ya alhamdulillah walau begini harus di syukuri, apalagi ini jalannya baru. Harapan kita sih ini bertahan lama, jangan belum ada setahun sudah rusak lagi,” kata Andi (27).

Sejumlah ketidaksepahaman warga tersebut menjadi tanda tanya, tudingan lemahnya pengawasan dan seperti apa peran pemerintah melalui dinas terkait dalam melakukan perencanaan.

Padahal, sebelumnya Wali dan Wakil Wali Kota besama dinas terkait dilingkungan pemerintah Kota Metro telah inspeksi mendadak (Sidak). Dari hasil tinjauan pasca pembangunan tersebut Wali Kota bersaksi bahwa pembangunan sejumlah jalan di Metro berkualitas baik.

Sementara dari hasil penelusuran media, jalan tersebut merupakan tender APBD tahun 2019. Berdasarkan sumber LPSE, peningkatan jalan inspeksi irigasi Kel. Tejosari Kec. Metro Timur tersebut menelan anggaran Rp. 1,9 Milyar

Lebih rinci, Jalan yang melintas di tugu bola 24 tersebut memiliki pagu sebesar Rp. 1.955.600.000,00. (Arby)