METRO – Kelanjutan nasib pedagang di Taman Merdeka ternyata masih ‘mak jelas’. Sejauh ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mewacanakan relokasi. Namun di sisi lain, pedagang menentang rencana tersebut. Kenapa?

Walikota Metro, Pairin, sebelumnya berjanji akan menertibkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tersebut setelah Idul Fitri. Namun janji tersebut tak kunjung dieksekusi.

Sekretaris Kota (Sekkot) Metro Nasir AT menjelaskan, masih ada beberapa hal yang perlu dirapatkan terkait penataan pedagang Taman Merdeka. Salah satunya mempersiapkan tempat yang baru agar layak untuk ditempati.

“Jadi pembahasan dan persiapan untuk tempat relokasi itu yang masih kita rapatkan. Karena kita mau pastikan agar tempat pemindahan itu benar-benar layak. Tidak apa-apa mengulur waktu asal pasti. Supaya pedagang juga enak berjualan kan,” ujarnya, Selasa (24/7).

Ia mengaku, Pemkot tengah mempersiapkan segala sesuatu yang masih dianggap kurang di tempat relokasi.

“Misal lampunya kurang, ya kita lengkapi dulu. Pokoknya harus siap, baru dipindahkan. Jangan sampai nanti tempatnya masih semrawut. Kalau kapan waktunya nanti kita informasikan. Tapi pasti dipindahkan karena memang melanggar Perda,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Metro Leo Hutabarat menjabarkan, jumlah pedagang di Taman Merdeka sebanyak 114. Untuk tempat relokasi sesuai rencana awal. Yakni di Nuwo Intan dan eks Transmigrasi.

“Kalau hitungan kita cukup. Karena berdasarkan pendataan sebelumnya itu ada 114 pedagang. Sedangkan jumlah kios di Nuwo Intan ada 38 dan yang di eks Transmigrasi itu bisa menampung sekitar 116 kios dengan luas 2×3 meter. Artinya lebih,” bebernya.

Sementara Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro Imron mengaku, pihaknya menunggu perintah untuk melakukan penataan pedagang Taman Merdeka. “Masih kita rapatkan. Lebih enak tanya ke pimpinan. Karena kalau kami itu tunggu perintah,” imbuhnya.

Wali Kota Metro Achmad Pairin sebelumnya menjelaskan,�Taman Merdeka akan ditertibkan.�Untuk para pedagang akan dipindahkan. “Kalau tempatnya nanti dinas terkait yang akan mengatur,” tandasnya. (dra)

Sementara itu, Paguyuban Pedagang dan Usaha Permainan (P2UP) Taman Merdeka Kota Metro menolak wacana
Pemkot merelokasi pedagang.

Ketua P2UP Budi Hartono, menilai rencana relokasi Pemkot Metro memindahkan ke Nuwo Intan dan eks Transmigrasi terkesan memaksakan kondisi.

“Eks Transmigran itu mau dibuat segitu lapaknya memang sudah diukur atau hanya angan-angan saja ngukurnya. Tempat-tempat penunjang orang usaha kuliner seperti lahan parkir juga kan enggak ada,” ujarnya

Ia mengatakan, pernyataan Wali Kota setelah Idul Fitri beberapa waktu lalu adalah untuk menata Taman Merdeka. Bukan untuk memindahkan pedagang. Karenanya, rencana relokasi terlalu memaksakan kemauan.

“Kami P2UP masih tetap memohon kebijakan Pak Wali, yang mau dipindahkan itu kan pedagang dadakan atau yang bukan anggota P2UP,” tuntasnya. (Arby)