PESAWARAN – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesawaran Zainal Fikri, membantah Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) gagal.
“Pada saat serah terima, kami sudah melakukan running test dan air mengalir hingga ke rumah-rumah. Bahkan, ada bukti berupa foto dan video,” ujar Fikri saat dimintai keterangan.
Fikri mengakui hingga kini jaringan baru belum sepenuhnya berfungsi. Namun, hal tersebut terjadi karena sumber air dari jalur lama belum dipindahkan ke jalur baru, yang disebutnya merupakan kewenangan PDAM.
“Jika kedua jalur dinyalakan bersamaan, sumber air tidak cukup. Tujuan awalnya adalah menutup jaringan lama, tetapi itu wewenang PDAM,” tambahnya.
Menurutnya, pembangunan SPAM bertujuan untuk memindahkan jaringan lama yang penuh kebocoran dan banyak digunakan secara ilegal oleh masyarakat. Selain itu, banyak pelanggan yang tidak membayar tagihan, sehingga perlu penataan ulang oleh PDAM.
Fikri juga menegaskan bahwa meskipun proyek ini telah diserahkan ke PDAM, pihaknya tetap bertanggung jawab jika ada perbaikan yang diperlukan. Namun, ia menyoroti bahwa hingga kini PDAM belum merampungkan pemindahan pelanggan ke jalur baru.
“PDAM yang lebih memahami permasalahannya. Kami belum berani menutup jalur lama karena pelanggan belum seluruhnya berpindah,” katanya.
Terkait dengan anggaran proyek yang mencapai Rp 8 miliar untuk empat titik layanan, termasuk di Pasar Baru dan Kota Jawa, Fikri menyatakan bahwa pihaknya sempat meminta audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun, permintaan itu tidak dipioritaskan lantaran BPK lebih fokus pada proyek jalan. (*)