MESUJI � Tewasnya Hanafi, dalam bentrok antara warga Desa Sungai Sidang �Desa Way Puji meninggalkan kesedihan yang mendalam pada keluarganya.

Susila Wati, istri korban didampingi sejumlah anggita keluarga resmi membuat laporan hukum ke Polres Mesuji, Rabu (30/12). �Ia tidak terima suaminya dianiaya dan diperlakukan sangat keji. Ia meminta keadilan hukum dan berharap Polres Mesuji segera menangkap pelakunya.

�Indonesia ini negara hukum. Kalo bersalah diserahkan ke penegak hukum yang berwajib, bukan arogansi sesuka hatinya. Apalagi orang sudah tidak berdaya dianiaya sesuka hatinya. Melebihi sadisnya PKI. Menghilangkan nyawa seseorang sudah jelas ada proses hukumnya,” ucapnya Susila Wati sambil meneteskan air mata.

Ia menjelaskan, sebelum tragedi kejadian dugaan pengeroyokan, Selasa (29/12) pagi ia pergi duluan untuk membantu suami untuk mengambil daun nipah sebagai bahan membuat atap untuk kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Sepulang mengambil atap nipah, Susilawati mendapat kabar dari tetangga jika suaminya dikeroyok, kritis lalu meninggal dunia dengan wajah sudah hancur.

Ibu empat anak ini meminta Kapolres Mesuji meminta polisi menindak tegas pelaku pengeroyokan Hanafi. �Saya yakin dan percaya polres dan jajaran bisa mengungkap kasus ini. Berikan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatannya,� pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Hanafi warga Sungai Sidang meninggal dunia dikeroyok oleh massa diduga dari Desa Way Puji terkait permasalahan sengketa tanah pada 29 Desember 2020. (Hendy)