METRO – Walikota Metro Achmad Pairin angkat bicara soal terungkapnya praktik prostitusi online yang berhasil di bongkar Unit PPA Satreskrim Polres Metro pada 23 Desember 2018 lalu.

Menurutnya, dua orang mucikari sindikat prostitusi online yang berhasil dibekuk tersebut telah mencoreng nama baik Kota Metro sebagai Kota Pendidikan.

“Diproses saja melalui aturan yang ada, karena Metro sendiri sebagai kota pendidikan dan wisata keluarga yang berbasis ekonomi kerakyatan dan berlandaskan pembangunan partisipatif. Dengan adanya kejadian itu ya kami pemerintah daerah prihatin, dan selanjutnya ditindaklanjuti saja sesuai aturan yang ada,” kata Walikota saat dikonfirmasi awak media di halaman kantornya, Rabu (2/12/2019).

Walikota juga mengaku kecolongan atas praktik kotor yang dijajakan Kota yang bevisi misi Pendidikan dan Wisata Keluarga tersebut. Pihaknya segera berkoordinasi dengan jajaran terkait seperti Pol PP, Camat hingga tingkat RT dan RW untuk melakukan pengecekan dan pengawasan di rumah kost, kontrakan hingga hotel.

“Iya kecolongan. Pasti dengan adanya informasi ini akan kita perintahkan Pol PP untuk meningkatkan patroli rutin, dan RT RW sampai lurah akan kita instruksikan, terutama Pol PP,” tegas Walikota.

Sementara itu Wakil Walikota (Wawali) Metro, Djohan, geram atas praktik prostitusi yang mencoreng nama baik kotanya. Ia bahkan mengutuk setiap pelaku prostitusi di Metro perlahan akan terbongkar.

“Kalo saya terus terang, sama mucikari jelas saya sumpah serapahin istilahnya. Ini kota pendidikan, bukan hanya tugas seorang pak wali, bukan hanya tugas saya atau dinas sosial saja, tidak. Tapi ini tugas semua masyarakat Kota Metro untuk sama-sama membersihkan metro ini dari hal-hal buruk itu,” ucapnya.

Dirinya juga meminta perangkat Kelurahan hingga tingkat RT RW untuk rutin melakukan pengecekan di rumah Kost.

“Tolong yang tau kondisi di lapangan kalian lurah, kalian kan punya RW punya RT. Dan saya selalu mengingatkan kalo ada rumah kost buka tanpa izin berarti dia kan gelap, sekali-sekali di lihat, bukan kita sidak atau grebek. Dan Pol PP harus lebih rutin lagi dalam menggiatkan ini,” tandasnya. (Arby)