TULANGBAWANG BARAT – Produsen tiwul instan di Tiyuh/Desa Pulung Kencana, Kabupaten Tulangbawang Barat kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Pemilik usaha tiwul instan di Tiyuh Pulung kencana, Sudarsono (62), mengatakan pihaknya terus berusaha menambah kapasitas produksi karena permintaan terus meningkat.
“Saat ini kami baru bisa membuat sekitar 100 kilogram tiwul instan per bulan, dan produksi itu jauh di bawah permintaan pasar yang mencapai tiga-empat kali lipat,” ucapnya.
Dalam pemasaran produk, pihaknya mengemas tiwul dalam kantong plastik masing-masing 1 kg dengan harga Rp12.000 perkemasan.
Bapak dari tujuh anak tersebut mengatakan, untuk menambah kapasitas produksi, pihaknya membutuhkan peralatan pendukung yang memadai. “Agar produksi bisa konstan dalam jumlah sesuai dengan target, kami sangat membutuhkan alat pengering, dan guyengan untuk menjadi butiran-butiran seperti beras,” ujarnya.
Dia berharap kemudian hari pemerintah setempat bisa membantu home industri ini baik membantu peralatannya ataupun promosi produksi skala besar sehingga produk olahan dari singkong ini bisa Go-internasional.
Ia menuturkan alat pengering memegang peran vital karena selama ini pihaknya hanya bergantung pada pengering alami dari panas matahari.
“Pada musim hujan seperti ini jelas sangat sulit mengandalkan pengeringan secara alami, mengingat curah hujan di saat ini cukup tinggi,” katanya.
Seperti yang kita ketahui produk makanan dari singkong tersebut saat ini sedang naik daun. Pasalnya selain bisa menjadi bahan makanan pokok sebagai pengganti beras banyak olahan makanan yang bisa dihasilkan dari bahan baku singkong tersebut. (jaz)