BANDAR LAMPUNG – Proyek pengecoran drainase yang sedang berlangsung di Jalan Pulau Sebesi Gg. Sangiang Sukarame justru memunculkan masalah baru buat warga setempat.
Pengecoran drainase itu diduga tanpa membersihkan sisa-sisa sampah hingga membuat sampah bertumpuk. Akibatnya, air menggenang di saat hujan.
Linda, RT 02 Lk 03 menyesalkan pengerjaan yang terkesan asal dan tanpa dikaji dulu akan dampaknya pada aliran air jika hujan turun.
“Sekarang ketika dicor, air sulit surut karena tertahan rigid beton. Belum lagi sampah yang menyangkut dan menumpuk. Kami dan warga sampai jam 9-an semalam di lokasi,” ungkap Linda.
“Bagaimana jika hujannya lama. Hujan sebentar saja sudahseperti laut,” katanya kesal.

Linda mengungkapkan, pemborong proyek hanya datanh sekali ketika izin akan melakukan pengerjaan.
“Selaku RT saya mengiyakan tapi dengan catatan tolong semua sampah danan papan-papan yang menyangkut dibersihkan dan sendimennya didalamkan. Tapi kenyataannya,hal itu tak dilakukan pihak pemborong. Mereka langsung menutup drainase mengabaikan himbauan warga dan RT setempat,” katanya.
“Anehkan. Sebelum dicor air biasanya hanya semata kaki dan gampang surut. Tapi setelah dicor justru air bertambah liar hampir setinggi dengkul orang dewasa,” katanya lagi.
Sementara menurut Budi, RT O2 LK 02 mengamini banyak sampah yang menumpuk
“Harusnya memang sebelum dicor harus dibersihkan semua, baik sampah maupun papan-papan jembatan rumah warga yang tersisa. Bukan asal timpah,” katanya.
“Sebelum dicor air tinggi namun bisa cepat surut, walau sempat menggenang karena area drainasenya terbuka. Ketika dicor tinggi air memang mengurang karena mengendap dalam drainase, dan jalan lebih mudah dilalui kendaraan,” katanya
Menurut Budi, ini harus jadi atensi serius pihak terkait agar segera mencari solusi.
“Hujan sebentar saja sudah seperti ini.. Gimana kalau hujannya deras dan lama,” ujarnya. (*)


















