DENGAN bibir lebam karena pukulan lawan, air mata Vina Febriana Hasan nyaris tumpah saat lagu kebangsaan mengalun mengiringi prosesi pengalungan medali di GOR Kalimutu.Kudus, Minggu (19/10/2025) malam.
Vina Febriana Hasan begitu bahagia mendapatkan medali emas dari kelas > 70 Kg/ Randori Perorangan Shorinji Kempo. Sesuatu yang diakuinya di luar ekspetasinya.
*Seperti mimpi,” kata wanita yang karib disapa Vina ini kepada wartawan.
Vina mengungkapkan, dia nyaris patah arang setelah dua kali selalu kandas kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) yakni PON Pekan Baru 2012 dan PON Jawa Barat.tahun 2016.
“Tapi saya ingin sekali naik podium. Makanya mau latihan lagi,” kata puteri dari almarhum Masdin Hasan Basri ini
Tapi, kata Vina, tekad untuk mengejar prestasi ini sungguh tidak mudah. Sebab, dia nyaris kehilangan waktu bersama anak semata wayangnya Aldevaro Zaykha Valendra yang masih berusia 3 tahun.
Belum lagi kesibukannya sebagai ASN di Badan Keuangan Aset Daerah (BKAD) Pemkot Bandar Lampung.
“Sebelum ngantor, saya latihan. Nanti pas pulang kerja, saya latihan lagi. Seringkali pas pulang (ke rumah), anak sudah tidur,” katanya.
“Kadang mau nangis (dengan kondisi ini),” ujarnya lirih.
Tanpa ragu, Vina mempersembahkan medali emas yang didapatnya di Kudus ini kepada suaminya, Mahendra serta anaknya, Aldevaro Zaykha Valendra.
“Mereka yang memotivasi semangat saya untuk berjuang di sini (PON Beladiri Kudus),” katanya.
“Juga untuk papah dan mamah. Buat Adin (kakak) Alpha Edison, jajaran pelatih, dan Perkemi Lampung,” ujarnya lagi.
Vina yang belajar Kempo sejak kelas 6 SD dari almarhum papanya, Masdin Hasan Basri berharap anaknya, Zaykha ikut menggeluti olahraga Kempo seperti dirinya
“Saya ingin dia lebih baik dari bundanya,” katanya.
Sebagai catatan, sebelum medali PON Beladiri Kudus, Vina juga pernah meraih medali perak dan perunggu di Porwil 2019 di Bengkulu. (safwanto)