BANDAR LAMPUNG – Dalam rangka perayaan Hari Film Nasional ke-68, Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong karya-karya anak bangsa untuk memproduksi film yang bermanfaat luas di bidang pendidikan dan pembangunan serta segala bidang.

Melalui penayangan dan diskusi film Indonesia Film Aisyah “Biarkan Kami Bersaudara” yang mengangkat kisah nyata seorang wanita muslim yang menjadi guru di sebuah desa terpencil mencoba memberi pengetahuan baru di dalam dunia pendidikan.

Film tersebut mengambil lokasi syuting di Atambua, Nusa Tenggara Timur. Film tersebut dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella sebagai tokoh utamanya sebagai Aisyah. Kemudian dibantu oleh Lidya Kandau, Arie Kriting, dan Ge Pamungkas.

Kepala Bidang Apresiasi dan Tenaga Perfilman , Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, M. Sanggupri Bochari mengatakan film selain hiburan, film juga sebagai media untuk pendidikan yang memberikan dampak yang positif yang sangat membantu pembangunan. Kemudian film juga memberikan fungsi dalam perkembangan budaya, sosial dan politik.

“Melalui film juga bisa memberikan pengetahuan dan pencerahan baru bagi penikmatnya,” katanya saat penayangan Film Aisyah di Teater Terbuka Taman Budaya, Bandar Lampung, Jumat Malam (9/3).

Kemudian ia juga mengatakan melalui film Aisyah pihaknya ingin memberikan pendidikan bahwa film menjadi corong kebudayaan dan pendidikan untuk pembangunan. “Film bisa memberikan inspirasi untuk kita semua. Film ini menceritakan bahwa kehadiran guru sangat dibutuhkan ditengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu Kepala Taman Budaya Provinsi Lampung, Suslina Sari menambahkan adanya film Aisyah bisa memacu anak-anak Lampung bisa berkarya menunjukan kebudayaan, kearifan sosial, pariwisata dan pendidikan di Bumi Ruwai Jurai.

“Kita juga berharap anak-anak dilampung bisa terinspirasi dalam menggali potensi daerahnya dan berani membuat sebuah karya film,” katanya. (red)