BANDAR LAMPUNG – Program konservasi alam berupa pelestarian terumbu karang oleh PLN UPK Sebalang sebagai realisasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) masih terus dilakukan dengan menggandeng Klub Selam Anemon Fakultas MIPA Universitas Lampung sebagai pelaksana di lapangan.

Pembukaan Program TJSL 2022 Pelestarian Terumbu Karang PLN UPK Sebalang yang dilakukan di Ruang Aula Gedung Unit Pelaksana Pembangkitan Sebalang pada Rabu (6/7/2022) di hadiri oleh Agung Priambada Manager Keuangan dan Umum PLN UPK Sebalang selaku ketua TJSL, Benignus Setyo Adi Kurniawan Pejabat Pelaksana Lingkungan, Tim TJSL (Tommy Romdana dan Widi Atmoko), Dr. rer. nat. Roniyus Marjunus, S.Si, M.Si. Wakil Dekan III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) Fakultas MIPA Unila, Hairul Kepala Desa Tarahan, Klub Selam Anemon Unila, dan lain-lain.

Dalam sambutannya Agung Priambudi mewakili Manager PLN UPK Sebalang menyampaikan bahwa PLN UPK Sebalang selain bertugas menyuplai kelistrikan Lampung sebesar 120 MW juga mempunyai tanggung jawab sosial dengan masyarakat dan lingkungan sekitar kantor yang salah satu kegiatannya adalah pelestarian terumbu karang yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat atau nelayan.

Kepala Desa Tarahan, Hairul menyambut senang dengan program ini. Sebab dengan pertumbuhan terumbu karang yang baik akan berdampak pada jumlah ikan-ikan sehingga diharapkan masyarakat atau nelayan bisa mendapatkan manfaat karena meningkatkan hasil tangkapan sehingga program ini bisa tetap terus berlanjut.

Roniyus Marjunus mewakili Dekan FMIPA Unila mengucakan rasa terimakasih kepalda PLN yang telah memberikan kepercayaan program TJSL kepada Klub Selam Anemon FMIPA Unila.

“Mudah-mudahan kerjasama ini bisa terus berlanjut,” katanya.

“Harapannya kerjasama ini bukan hanya dengan Klub Selam Anemon namun bisa lebih luas dengan Fakultas MIPA atau bahkan dengan Universitas Lampung. Sebagai contoh FMIPA mempunyai 5 jurusan yaitu Biologi, Kimia, Fisika, Matematika, dan ilmu Komputer yang tentunya bisa dilakukan kerjasama, misalnya sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa di PLN Sebalang,” tambahnya.

Khairul Anam, Ketua Tim Program Pelestarian Terumbu Karang Klub Selam Anemon Unila memaparkan bahwa program pelestarian Terumbu Karang yang sebelumnya menggunakan struktur rangka besi “spider web” yang mempunyai ketahanan 8–10 tahun namun untuk saat ini menggunakan struktur karang buatan (artificial reef) yang diberi nama “Magic Box” yang merupakan hasil rancangan dari Klub Selam Anemon Unila dengan pertimbangan aspek ekologi fungsional dan estetika.

Magic box akan di buat dari 2 bahan yaitu beton semen dan fly ash (abu terbang dari pembakaran batubara) yang nantinya akan dibandingkan pertumbuhan karang di kedua bahan tersebut. Desain magic box selain berfungsi sebagai substrat untuk menanam bibit karang juga berfungsi sebagai rumah ikan (seperti rumpon) yang daya tahannya bisa lebih lama dibandingkan dengan struktur rangka besi.

Lebih lanjut Khairul menjelaskan program pelestarian terumbu karang, selain melakukan penanaman terumbu karang juga dilakukan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pengenalan transplantasi karang yang baik dan benar, penanaman bersama karang buatan, monitoring dan maintenance struktur.

(Iman Prihartono)