BANDAR LAMPUNG – Dalam rangka memeriahkan Hari Statistik Nasional (HSN) yang jatuh pada tanggal 26 September 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menggelar workshop wartawan dan stakeholder agar lebih memahami indikator BPS di Aula Lantai 3 Kantor BPS, Selasa (24/9/2024).

Tema HSN tahun ini adalah �Statistik Berkualitas untuk Indonesia Emas�, untuk menunjukkan pentingnya peran statistik dalam mewujudkan Indonesia Maju menyongsong Indonesia Emas 2045.

Kegiatan ini diikuti oleh jurnalis dari media cetak maupun online, PWI Lampung, IWO Lampung, BI KPw Lampung, OJK Lampung, KIP Lampung, OPD Provinsi Lampung, Apindo, Hipmi, PHRI, dan instansi lainnya.

Agung Erianto Juliandono Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Lampung dalam pembukaan sekaligus sambutannya menyampaikan bahwa pada workshop ini, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk kementerian/lembaga, pemerintah daerah, wartawan hingga masyarakat luas, untuk menyadari akan pentingnya peran data statistik sebagai dasar dalam mengambil keputusan yang berbasis bukti dalam perencanaan dan evaluasi kebijakan publik.

“Momen penting ini menjadi tumpuan kita untuk menjadi bangsa yang kuat dan memiliki peran penting di kancah internasional. Kita pun dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia, dan statistik menjadi bagian penting dalam langkah perjuangan ini,” ujarnya.

Agung menerangkan, Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang (UU) Statistik No.16 tahun 1997 tentang statistik. Berdasarkan UU tersebut, salah satu peran BPS adalah menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat, serta melakukan perumusan kebijakan di bidang statistik.

“Mengingatkan pentingnya peran BPS dalam pembangunan nasional, maka data menjadi konsumsi penting bagi para awak media (wartawan) dan para stakeholder. Oleh karenanya BPS seyogyanya melakukan edukasi, baik dalam hal pemberian wawasan mengenai metodologi yang digunakan, hingga berbagi pengetahuan mengenai bagaimana memahami data-data strategis BPS. Terlebih pada tahun 2026 nanti, BPS akan menyelenggarakan Sensus Ekonomi, yang merupakan salah satu dari tiga sensus wajib amanah UU Statistik,” bebernya.

Agung berharap melalui workshop ini, ragam data yang dihasilkan oleh BPS nantinya dapat dimaknai dengan baik serta tersampaikan secara lebih luas melalui tulisan rekan-rekan wartawan dan stakeholder sehingga kesadaran akan pentingnya data statistik sebagai dasar argumentasi dan dalil berfikir secara ilmiah pada masyarakat kita dapat terus meningkat di tengah gempuran berita-berita hoaxs yang sulit untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Narasumber pada workshop adalah para statistisi ahli madya di BPS Provinsi Lampung yang kesehariannya bertugas dan terlibat langsung dalam menghasilkan data dan indikator yang akan disampaikan.

Heni menyampaikan materi mengenai Peran, Fungsi, dan Layanan BPS dalam Satu Data Indonesia (SDI). Pembangunan tanpa data maka akan menjadi zonk karena parameter keberhasilannya tidak bisa dibandingkan atau diukur. Masyarakat bisa memperoleh data atau informasi hasil survei BPS dengan mengakses https://lampung.bps.go.id.

Drisnaf Swastyardi menyampaikan materi mengenai Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Lampung 2019–2023. Struktur ekonomi Lampung 2023 ditopang oleh 3 sektor utama, yaitu pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan dengan total kontribusi sebesar 59,28%. Untuk perkembangan IPM di Sumatera tahun 2022 & 2023, Lampung berada diurutan terendah 71,79 & 71,48 namun demikian IPM Lampung masuk dalam kategori tinggi (IPM di atas 70).

Febriana Komariah membawakan materi Inflasi dan Perkembangan Indeks Harga Konsumen 2024. Inflasi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pengaruh musiman (panen, pendidikan, dan hari raya), pengaruh distribusi (bencana alam, infrastruktur, dan keamanan), harga yang ditetapkan oleh pemerintah (BBM, tarif dasar listrik, telpon, dan tarif air minum), perubahan nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga, dan lain-lain.

Muhammad Ilham Salam menyampaikan materi Nilai Tukar Petani (NPT). NPT menunjukkan daya tukar dari nilai produk pertanian yang dihasilkan terhadap biaya produksi dan barang/jasa yang dikonsumsi.

Dian Tanu Hasan memaparkan materi Mengukur Luas Panen Padi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA) Padi. KSA adalah salah satu pendekatan statistik spesial yang dikembangkan oleh FAO (Food Agricultural Organization), USDA (United States Department of Agriculture), dan EUROSTAT Uni Eropa. Pendekatan statistik melalui survei langsung ke lapangan yang bertujuan sebagai suatu cara untuk mengestimasikan luasan tanaman padi dalam periode tertentu.

Yasir Wijaya membawakan materi Sensus Ekonomi 2026 yang bertujuan untuk menyediakan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali lapangan usaha A (pertanian, kehutanan, dan perikanan), O (administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib), T (aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja; aktivitas yang menghasilkan barang jasa oleh rumah tangga) sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional.

BPS dan pers/media khususnya hampir mempunyai misi yang sama, yaitu memberikan informasi yang benar kepada masyarakat luas. BPS tidak akan bisa memberikan pelayanan data dan informasi yang terbaik kepada masyarakat tanpa bantuan pers/media. Untuk itu, diperlukan adanya pemahaman yang sama antara data yang dikeluarkan BPS dengan pemberitaan pers sehingga berita yang ada dapat mencerdaskan bangsa.

(Iman Prihartono)