Sosialisasi Ala Tim Milenial Hipni, Mampukah Pengaruhi Rekomendasi ?

Oleh : Dony Armadi

SITUASI politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung Selatan (Lamsel) nampaknya biasa-biasa saja. Seperti tak ada ‘mainan’ �seru yang memukau.

Ya, mungkin hal ini merupakan pengaruh dari belum adanya satupun rekomendasi partai yang turun ke bakal calon. Bahkan, desas desusnya pun masih belum bisa di baca publik.

Gerakan para bakal calon juga seperti tak nampak. Nanang Ermanto, sebagai bakal calon petahana masih disibukkan dengan urusannya sebagai Plt. Bupati Lamsel. Hendry Rosyadi juga masih fokus dengan keluarga dan jabatannya sebagai Ketua DPRD Lamsel.

Tony Eka Chandra, Antoni Imam dan Ahmad �Fitoni juga masih fokus sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Lampung. Meski, sesekali dalam kegiatan mereka saat turun ke lapangan, memanfaatkan momen untuk sosialisasi. Namun, itu tak begitu konferhensip jika bicara gerakan politik Pilkada.

Namun satu bakal calon lainnya, Hipni justru seolah kejar tayang dalam melakukan gerakan poilitisasi. Padahal, rekomendasi belum tentu jatuh ke tangannya. Tapi, gerakan dari tim relawannya masif ke pelosok desa.

Cukup menarik perhatian. Sebab gerakan Hipni door to door kerumah-rumah warga. Bayangkan, 256 desa dan 4 kelurahan bukan merupakan jumlah pintu yang sedikit untuk didatangi para tim nya. Tapi, mereka seolah tak kenal lelah, untuk mengenalkan sosok Hipni kepada masyarakat.

Dalam situasi saat ini, penulis tertarik dengan relawan Hipni yang berasal dari kalangan milenial. Mereka berjumlah tidak sedikit untuk membantu Hipni melakukan gerakan politis.

Dalam setiap aksi mereka, sepertinya tak pernah luput dari dokumenter. Dari situ penulis mencoba menganilisa, apa dan bagaimana perjuangan mereka, untuk mendukung Hipni.

Tim milenial Hipni, selalu seragam. Mereka mengenakan kaos berwarna biru langit. Bahkan, tidak jarang juga ada relawan perempuan yang mengenakan hijab dalam setiap pergerakannya.

Performance mereka juga seperti ada yang mengaturnya. Setiap kali terjun kelapangan, dari penampilan dan gaya perform mereka tidak asal-asalan. Tentunya, ini dilakukan untuk menarik perhatian semua kalangan. Dari usia milenial, hingga masyarakat umum yang berusia dewasa.

Saat bersosial, tim milenial Hipni selalu menyesuaikan lawan bicaranya. Saat berdialog dengan warga lansia, mereka bertutur lembut dan sopan. Saat berdialog dengan emak-emak, mereka juga layaknya seorang ibu yang memiliki anak. Saat berdialog dengan kalangan remaja, mereka juga seolah remaja yang suka nongkrong dengan iringan gurauan dan candaan. Yang penting, apa yang disampaikan mereka dapat dicerna dan di mengerti.

Di koper mereka, isinya adalah stiker, kalender dan pamflet bergambar Hipni dengan jargon “Mari Bangkit Bersama Hipni”. Mereka menempelkan stiker di rumah-rumah warga yang telah didatangi.

Sebelum menempel stiker, biasanya mereka melakukan sosialisasi ke warga dengan mengetuk rumah dan mengajak berdialog warga masyarakat.

Dari dialog itu, mereka pasti menyimpulkan dalam tulisan notulen sebagai bahan untuk serapan aspirasi yang perlu disesuaikan dengan program-program Hipni.

Setelah mereka mensosialisasikan program-programnya Hipni, mereka pasti membagikan sesuatu. Entah itu pamflet atau kalender tahun 2020.

Bukan hanya di rumah-rumah warga, hampir setiap hari mereka juga mendatangi pasar tradisional. Sama saja, dipasar mereka juga bersosialisasi dan membagikan pamflet hingga kalender.

Tim milenial Hipni juga menggunakan kampanye digital untuk menyasar kalangan pengguna media sosial (Medsos). Dari gerakan mereka yang telah didokumentasikan, mereka jadikan bahan untuk berkampanye di medsos. Facebook, instagram, youtube, twitter dan bahkan di media mainstreem.

Ditambah lagi, Hipni juga merupakan bakal calon yang aktif bermedia sosial. Meski usianya tak termasuk lagi pada sebutan milenial, tapi ia nampak enggan ketinggalan dengan perkembangan era digital.

Whatsapp, facebook, twitter dan instagram Hipni tak pernah sepi. Setiap kali postingan yang ia unggah, pasti mendapat ratusan like dari pengguna medsos. Bahkan, banyak juga yang memberikan komentar dalam bentuk doa agar mimpi Hipni memimpin Lamsel terwujud.

Yang menjadi telisik penulis, seberapa besar upaya ini akan memengaruhi hasil survei parpol? Apalagi, jika ada ‘mainan’ dalam survei tersebut.

Yang pasti, itu tidak akan diketahui publik. Hasilnya, dapat memuaskan pendukung Hipni, jika rekomemdasi partai turun ke tangan politisi dari Palas ini.�(*)