WAYKANAN � Polri terus mengintensifkan sosialisasi yang berkenaan dengan Pemilu damai. Baru-baru ini, kepolisian daerah menggelar talkshow dan dialog interaktif bertema �Iklan-iklan Caleg� di GSG Pemda Kabupaten Way Kanan.
Hadir dalam acara tersebut, Wakapolda Lampung Brigjen Pol Teddy Minahasa, SH. SIk didampingi Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Yosi Hariyoso dan Dir Binmas Polda Lampung Kombes Johni Soeroto.
Hadir pula Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya, Kapolres Way Kanan AKBP Andy Siswantoro, Forkopimda, Pejabat Utama Polres, Ormas, LSM, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, �tokoh pemuda, Camat, masing-masing Parpol, PWI dan tamu undangan.
Dalam kesempatan ini, tidak hanya Dirbinmas Polda Lampung sebagai narasumber talkshow, ada juga Komisioner KPU Provinsi Lampung Erwan Bustami dan pengamat politik Robi Cahyadi.
Kegiatan Talk Show tersebut diisi dengan beberapa sesi, yakni sesi dialog interaktif, �sesi tanya jawab dan sesi kuis dengan doorprize yang telah disiapkan panitia.
Wakapolda Lampung menyampaikan bahwa mayoritas pemilih di Kabupaten Way Kanan merupakan pemilih milenial atau pelajar – pelajar yang baru mendapatkan hak untuk memilih dalam kegiatan Pemilu tahun 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 mendatang.
Wakapolda mempertegas Polri, khususnya Polda Lampung, siap mengawal dan mengamankan proses jalannya Pemilu tahun 2019 agar berjalan dengan aman, damai dan sejuk.
Terkait kerawanan, pihaknya �telah memetakan lokasi kerawanan di wilayah hukum Polres Way Kanan.
�Dimohon bantuannya untuk saling berkoordinasi, baik dari pihak KPUD dan Bawaslu sehingga kerawanan yang terjadi dapat ditanggulangi,� katanya.
Wakapolda menjelaskan, jumlah personel Polri di Way Kanan tidak akan sebanding dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di seluruh kecamatan. Artinya ada sejumlah TPS yang tidak akan tercover oleh Polres setempat.
Namun di tengah keterbatasan itu, Wakapolda berpesan agar para personil Polri tidak boleh menyerah. Karena anggota Polri merupakan garda terdepan dalam pengamanan.
�Keterbatasan personil bukan menjadi alasan bagi Polri untuk tidak bisa melaksanakan tugas di TPS. Upaya persuasif harus dikedepankan seperti melakukan pendekatan terhadap stakeholder, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda,� katanya.
�Setelah merangkul tokoh yang berpengaruh, Polri harus mengusahakan daerah tersebut menjadi kurang rawan, dan TPS harus kompak. Punya hubungan yang aktif dengan TPS tetangga, jalin �komunikasi yang baik. Apa yang terjadi di TPS sekitar saudara segera share agar rekan atau pimpinan saudara tahu,” tuturnya.
Wakapolda juga mengatakan, dialog ini bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat terkait pelaksanaan Pemilu 2019. Menurutnya, tanpa partisipasi masyarakat, tidak mungkin seluruh aparat keamanan mampu mengamankan rangkaian Pemilu.
�Pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu Serentak 2019 menjadi tanggung jawab bersama dalam memilih calon pimpinan nasional yang menentukan arah kebijakan Bangsa Indonesia lima tahun ke depan,” ujarnya.
Sementara Dirbinmas Polda Lampung, Kombespol Drs, Johni Soeroto menambahkan, untuk menciptakan kondisi Pemilu dan Pilres aman, damai, dan sejuk, pada 17 April mendatang, Polri mengerahkan 8 ribu lebih personil dan dibantu 3 ribu lebih aparat TNI.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat, khususnya di Way Kanan untuk sama-sama mengawasi dan menciptakan Pemilu yang aman.
�Mari kita bersama-sama bertanggung jawab atas terselenggaranya Pemilu Serentak 2019. Ini untuk menuju Pemilu yang aman, damai, dan sejuk,” terangnya. (red)