JAKARTA – Presiden Jokowi dikabarkan melakukan pertemuan dengan salah satu pentolan Golkar, Bambang Soesatyo di Istana Negara. Menariknya, pertemuan itu bahkan berlangsung lebih lama dengan Ketua DPP Golkar, Airlangga Hartanto.

“Pertemuan sampai dua jam. Sepertinya beliau nyaman dengan Pak Bamsoet (panggilan Bambang Soesatyo,Red). Bandingkan dengan Pak Airlangga yang hanya kurang lebih setengah jam,” kata
Wakil Sekjen Partai Golkar, Doli Sinomba Siregar, Selasa (16/7/2019).

Menurut Doli, pertemuan antara keduanya merupakan momentum untuk meredakan dinamika politik yang saat ini terjadi di tubuh partai beringin.

Seperti diketahui, dalam satu bulan belakangan, kader Golkar terbelah soal setuju atau tidaknya percepatan musyawarah nasional, yang salah satu agendanya mengenai pemilihan ketua umum.

“Dari pertemuan itu, kami melihat betapa Pak Jokowi sangat peduli terhadap Partai Golkar,” katanya.

Doli mengatakan, dalam pertemuan itu, Jokowi meminta Bamsoet untuk menjaga situasi agar Golkar tidak pecah.

“Lewat pertemuan itu, kami bisa merasakan bagaimana Pak Jokowi nyaman dengan seorang Bambang Soesatyo,” kata Doli yang merupakan paman kandung dari Bobby Nasution, menantu Jokowi.

Menurut Doli, rencana Bamsoet menjadi calon ketua umum adalah hal yang wajar. Dalam pertemuan pun, Doli menyebut, kehadiran Bamsoet di Istana bukan dalam rangka mencari dukungan.

Dengan begitu, ia berharap sikap-sikap demokratis juga harus ditunjukkan dengan tidak menonaktifkan para kader yang telah terang-terangan menyatakan dukungan.

“Kami harap semangat demokratis seorang Pak Jokowi bisa ditegakkan di internal Golkar jelang pelaksanaan munas yang seharusnya bisa segera dilakukan,” ujarnya. (vvc)