SOLO � Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menolak dipasangkan dengan Bacapres PDIP, Ganjar Pranowo. Jawaban tersebut ditujukan kepada Puan Maharani.

Seusai upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8), Puan menyebut bahwa Gibran berpeluang untuk menjadi bacawapres mendampingi Ganjar, jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan usia cawapres minimal 35 tahun.

Namun, Gibran, yang Walikota Solo mengaku tidak bersedia menjadi pendamping Ganjar Pranowo, karena takut menjadi faktor penentu kekalahan dalam Pilpres 2024.

“Beliau (Puan Maharani ) yang bilang. Saya malah ndak tahu. Waduh (jadi mendampingi) jangan lah. Saya kan bukan siapa-siapa, takutnya nanti malah Pak Ganjar kalah gara-gara (cawapres) saya, kan repot,” katanya, Sabtu (19/8).

Kakak tertua Kaesang ini justru menyarankan agar cawapres Ganjar Pranowo dipilihkan kepada kader senior PDIP. Apalagi, lanjut dia, hingga saat ini, umurnya yang masih 35 tahun, tidak cukup dari ketentuan persyaratan UU Pemilu untuk Pilpres.

Karena itu, sekali lagi ia meminta dirinya tidak dipasangkan.

“Jangan-jangan ya, yang senior-senior (PDIP) saja. Umur saya tidak cukup. Saya intinya ikuti arahan beliau Puan Maharani (Ketua DPP PDIP) dan Hasto Kristiyanto (Sekjen PDIP),” kata dia.

Pada bagian lain, justru Gibran berseloroh bahwa dirinya menunggu pinangan menjadi cawapres Anies Baswedan dan Ibas Yudhoyono. Keinginan dia malah bisa berpasangan dengan adik Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Saya menunggu tawaran cawapresnya Pak Anies ya biar lengkap. Lebih dari itu, saya maunya (cawapres) sama Mas Ibas, semoga. Beliau (Ibas) kan ketua Fraksi Demokrat DPR RI,” kata Gibran sembari masuk ruang kerjanya. (lampos)