PESAWARAN – Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Pesawaran (AMPP) menggelar aksi di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Aksi itu sempat ricuh. Bahkan membuat gerbang roboh dan pelipis kanan Humas DPD Grip Lampung sobek akibat pecahan tameng Brimob.

Pemicu amukan masyarakat itu lantaran pihak KPU diangap tidak memenuhi amar putusan Mahkamah Konsitusi (MK) untuk pelaksanaan PSU di Kabupaten Pesawaran.

“Kami hadir di KPU agar benar benar KPU menjalani amar putusan MK pada PSU di Pesawaran. Sebab dalam proses KPU kami lihat sudah melenceng dalam menjalani tahapan PSU,” ungkap Saprudin Tanjung pada orasinya, Senin (17/3/2025).

Tanjung juga meminta kepada KPU agar membatalkan tahapan yang telah dilakukannya itu. Dan memberikan 3×24 jam kepada ketiga partai yang dimaksud Demokrat, Golkar dan PPP untuk menentukan siapa yang akan dicalonkannya.

“Benar sangat tidak mengindahkan masyarakat. Sehingga memicu masyarakat marah, dengan tidak adil karena menerima satu calon saja, sedangkan satu calon tidak diterima tanpa adanya koordinasi,” ujarnya

Meski sempat ricuh akhirnya perwakilan aksi dapat bertemu oleh para komisioner KPU hingga disepakati apa yang diminta oleh masyarakat.

”Alhamdulilah apa yang kita inginkan disetujui KPU ,meskipun apa yang kita minta ini akan dikoordinasikan terlebih dahulu ke pihak KPU Provinsi dan KPU RI,” jelas Tanjung.

Namun apabila berdasarkan hasil koordinasi mereka, tidak juga mengabulkan apa yang diminta AMPP, Tanjung mengancam akan kembali menggelar aksi lanjutan dengan masa yang lebih besar lagi.

Sementara Humas DPD Grip Lampung Febriyansyah pada aksi tersebut mengatakan pelipis mata sebalah kanan sobek akibat pecahan tameng Brimob yang pecah.

“Pada orasi sempat terjadi dorong mendorong antara masa oleh pihka kepolisian. Setelah itu tameng Brimob mental ke arah saya hingga mengenai pelipis sebelah kanan hingga menucur darah,” ujarnya

Akibat cedera yang di alaminya. Pihaknya memberi pertolongan awal oleh kain yang di ikat dikepalanya agar darah tidak mengalir bercucuran.

“Dengan inisiatif saya berangkat ke klinik terdekat agar ditangani secara medis. Karena ini luka serius luka tersebut dapat tindakan 6 jaitan,” pungkasnya. (*)