PENGASUH PPTQ Al-Husna Bukit Raja Wali Pringsewu, Dr. KH.Abdul Hamid yang senang dengan momentum Ramadhan menjelaskan tentang Bulan Ramadhan merupakan bulan BBM (Bulan Berkah dan Maghfiroh) yakni Syahrul Mubarok. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

???? ????? ?????????? ????? ????? ??????? ???? ??? ???? ???? ????- � ????????? ????????? ?????? ???????? ??? ???? ????? ??????? ?????????? ?????????

Artinya: “Telah datang kepada kalian Ramadhan bulan penuh berkah (syahrun mubarokun), Allah Azza wa Jalla telah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya.” (HR An-Nasai dan dishahihkan oleh Al-Albani di dalam Kitab Shahih Al-Jami’)

Lulusan Doktoral UIN RIL mengutip pendapat Jalaluddin Rakhmat dalam buku Madrasah Ruhaniah, bahwa bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan penuh keberkahan karena setiap amal yang diakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Satu nilai fardhu di bulan Ramadhan dihargai sama dengan 70 fardhu di bulan yang lain.

Membaca satu ayat di Al-Qur’an di bulan Ramadhan sama halnya dengan mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan yang lain. Bahkan, seandainya orang itu hanya tidur di bulan ini, tidurnya juga dihitung sebagai ibadah.

Bahkan keberkahan Ramadhan ini tidak hanya keberkahan di dalam menuai pahala, namun banyak keberkahan lainnya.

Salah satunya dari aspek ekonomi, maka Ramadhan memberi keberkahan ekonomi bagi para pedagang dan lainnya.

Selain itu Ramadhan juga bulan Ampunan. Sebagaimana disampaikan dari Abu Hurairah�radhiyallahu �anhu, Rasulullah�shallallahu �alaihi wa sallam�bersabda:

???? ????? ????????? ????????? ????????????? ?????? ???? ??? ????????? ???? ????????
Artinya: “Barangsiapa yang�berpuasa di bulan Ramadhan karena iman�dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni�. (HR. Bukhari No. 38 dan Muslim no. 760).

Ketua RMI NU yang menjabat sampai saat ini, melanjutkan pembahasannya pada kata PREMIUM, yakni Prei (bahasa jawa bermakna libur) makan dan minum.

Puasa adalah menahan makan, minum dan syahwat, sejak keluarnya fajar sadik� hingga keluarnya mega merah. Sehingga kita difokuskan untuk beribadah kepada Allah swt.

Puasa memiliki banyak keutamaan dan kemanfaatan bagi kesehatan tubuh dan dampak sosial. Selain itu, puasa juga memiliki beberapa hikmah yang dapat kita resapi filosofinya.

Salah satu hikmah disyariatkan puasa adalah kita merasakan lapar dan haus yang sama dengan saudara kita seluruh umat manusia di dunia, baik orang kaya maupun fakir miskin.

Saat berbuka puasa, kita akan merasa bahagia ketika berbuka bertemu makanan dan minuman. Meski hanya sekedar gorengan dan air putih pun dapat menjadikan kita bahagia. Sebuah kebahagian yang sangat sederhana, yakni tercipta dari kelaparan.

Seorang ulama pernah ditanya, apa makan yang paling enak. Dijawab�Idamuhu alju�, sangat lapar.

Hikmah dari rasa lapar ketika puasa inilah dapat memberikan dampak positif bagi mental dan spiritual kita, sehingga kita akan lebih peka terhadap fenomena sosial yang ada di masyarakat, dan mendekatkan diri kita kepada Allah swt.

Perintis dan pendiri Al-Husna BR menjelaskan kata dari *SOLAR* (Sholatnya Rajin ), selain sholatnya berjamaah juga melaksanakan sholat Tarawih. Hal ini sejalan dengan hadist Nabi, dari Abu Hurairah, Rasulullah�SAW�:
???? ????? ????????? ????????? ????????????? ?????? ???? ??? ????????? ???? ????????
�Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.��(HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).

Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101).

Selanjutnya adalah “MINYAK TANAH” (Menyimak al-Qur’an dan Tahan Amarah), Ramadhan juga di katakan sebagai Syahrul Qur’an.

Dalam�Lathaif Al-Ma�arif, Ibnu Rajab �rahmatullah �alaih� menjelaskan, �Kebiasaan orang-orang terdahulu di bulan Ramadhan ialah membaca Al-Quran dalam shalat dan selainnya.�

Bahkan malaikat Jibril AS selalu mendatangi baginda Nabi Muhammad SAW di setiap Ramadhan untuk mengajarinya al-Quran.
Pengkhususan Jibril bulan Ramadhan tentu menjadi sinyal kuat bahwa Ramadhan benar-benar waktu istimewa sehingga ia pantas menjadi waktu tadarus al-Quran bagi yang bisa membaca, bagi yang belum minimal dengan menyimaknya, hal itu mendapatkan pahala yang sama.

Ramadhan juga sebagai media latihan bagi kita untuk pandai menahan kemarahan. Dan mungkin perlu lebih ketat lagi, demi menjaga kesempurnaan ibadah puasa kita. sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w ;���Jika salah seorang di antara kalian melaksanakan ibadah puasa, maka janganlah ia mengucapkan perkataan kotor dan jangan berteriak-teriak. Jika ia dicaci oleh orang atau hendak diajak bertengkar, maka hendaknya ia mengatakan �Aku sedang puasa��(Muttafaqun �alaih).�

Selanjutnya “PERTAMAX” Perangilah tabiat maksiat.

Penting bagi kita untuk menghindari maksiat di bulan Ramadhan dan mengingatkan diri kita sendiri tentang tujuan sebenarnya dari ibadah puasa, yaitu untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah, membersihkan jiwa dan pikiran, serta mengembangkan kekuatan dalam mengendalikan hawa nafsu dan dorongan negatif.

Selanjutnya adalah “PERTALIT” Perangilah Tabiat Pelit, Nabi Muhammad ?mengingatkan pada kita bahwa sedekah yang paling baik apabila dilakukan pada Ramadhan, ?sebagaimana sabdanya :??

? ????? ??????????? ???????? ????? ???????? ??? ????????? ?
?
?”Rasulullah SAW pernah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau ?menjawab: �Yaitu sedekah di Ramadhan.��(HR Tirmidzi)?,

Hal ini serupa dengan apa yang nasehatkan oleh salah satu Guru pengasuh yaitu KH.Zanuar Ratnoto kalimat dalam bahasa jawa bahwa ” Pager mangkok luweh kuat tinimbang pager tembok” ( pager mangkok/ sedekah, lebih kuat dari pada pagar dari tembok.

Selanjutkan adalah kata ” LPG” Lek pengen mgerti ngaji ( kalau ingin tau tentang agama ya harus mengaji atau belajar) maksudnya adalah jika berpuasa tanpa ilmu, kita tidak dapat mencapai tujuan yang semestinya, (tidak dapat mencapai ketakwaan).

Begitu pula ibadah-ibadah lainnya. Hal inipun sudah dicontohkan oleh Rasulullah SAW membuka majelis ilmu bersama Malaikat Jibril.

Malaikat Jibril secara langsung mendatangi Rasulullah setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mengajari beliau al-Qur’an.

Jika sudah belajar sebuah ilmu, seyogyanya OLI (ojo lali /jangan lupa. Cara yang efektif agar ilmu tidak lupa adalah dengan mengamalkannya.

Jika semua hal di atas ini kita praktekkan selama Ramadhan, niscaya kita tidak akan “BENSIN” (Ben Ora Isin/ tidak malu ) di hadapan Allah SWT dan RasulNya dengan predikat ????? ?????.

Wassalam