TERHITUNG Senin (11/12) pasangan Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin sudah resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lampung Barat (Lambar) masa bhakti 2017-2022. Beban berat pun kini menyangkut di kedua pundak mereka. Yakni sesuai sumpah, keduanya harus mampu memenuhi semua kewajiban sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lambar dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Serta berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa.
Tentu bukan hal mudah bagi Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin guna mewujudkan sumpah dan janji tersebut. Banyak tantangan dan hambatan yang akan menghadang.
Karenanya kunci pertama adalah kekompakan saat bekerja. Jangan sampai nantinya di tengah perjalanan keduanya mengalami perpecahan dan pertengkaran. Dimana Parosil �berjalan� kekanan, sementara wakilnya Mad Hasnurin justru malah �berjalan� kekiri. Sibuk dengan �agendanya� masing-masing.
Janganlah sekali-kali �mencontoh� pola �kepemimpinan� di Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandarlampung, misalnya. Dimana sebagaimana dilansir dari berbagai media online sang Walikota Herman HN dan wakilnya Yusuf Kohar yang kerap �bertengkar� dan �berseberangan�. Bahkan secara terang-terangan berbeda pandangan dalam berbagai kebijakan, sehingga menyulut perpecahan dan �konflik� di tengah masyarakat Bandarlampung.
Sebab jika pemimpin saja �berkelahi�, maka rakyat yang justru akan menjadi korban. Akan kehilangan arah. Lebih-lebih kehilangan ketauladanan dari sang pemimpinnya sendiri.
Lalu kunci yang kedua adalah sikap kedewasaan. Mari rangkul semua pihak yang dahulu saat pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Lambar berseberangan. Hilangkan semua perbedaan.
Dimana semua pendukung sang kompetitor dahulu, yakni pasangan Edy Irawan Arief � Ulul Azmi Soltiansya juga harus diayomi dan diperhatikan. Jangan sekali-kali malah diabaikan dan disingkirkan.
Buang anggapan bahwa mereka dulu orang Edy Irawan Arief� atau orangnya Ulul Azmi Soltiansya. Segera lupakan segala perbedaan pilihan politik tersebut. Lapangkan hati. Ajaklah dan satukan semua energi untuk membangun Kabupaten Lambar lima tahun kedepan.
Jika kedua sikap ini yang ditempuh, maka saya yakin akan mudah bagi Parosil Mabsus dan Mad Hasnurin kedepan untuk membawa Kabupaten Lambar lebih maju. Bahkan dapat sejajar dan lebih berkembang dari Kabupaten/Kota di Lampung atau hingga di tingkat nasional. Semoga.(wassalam)