SAYA termasuk �kepo� dengan �status� media sosial tetangga saya yang tahun ini melaksanakan ibadah haji. Bagaimana tidak kepo. Dalam setiap statusnya, yang bersangkutan selalu mengabarkan aktifitas kedekatan antara Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Fahrizal Darminto dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Nanang Sigit Yulianto, yang tahun ini juga sama-sama melaksanakan ibadah haji.

Mulai dari kegiatan makan siang bersama sampai dengan melontar jumroh sebagai simbol melempar �setan�. Kemudian ada juga foto tertulis caption �tasyakuran� usai melakukan semua rangkaian rukun dan wajib haji yang juga bertepatan dengan ulang tahun Kajati Lampung, Nanang Sigit Yulianto, 11 Juli 2022. Dan beberapa foto lainnya.

Saya pun berharap �kedekatan� ini tidak mempengaruhi kinerja jajaran Kejati Lampung dalam mengusut berbagai kasus dugaan korupsi yang terjadi di Lampung. Khususnya di jajaran Pemprov Lampung. Sebut saja kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Lampung yang nilainya mencapai puluhan miliar yang sudah berbulan-bulan belum ada penetapan nama-nama tersangka. Belum lagi dugaan korupsi dan mafia proyek pada Dinas Bina Marga Lampung, sebagaimana yang diungkap oleh tokoh masyarakat Lampung, M. Alzier Dianis Thabranie.

Kemudian kasus proyek-proyek pada Dinas Kesehatan Lampung dan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moelok sebagaimana yang marak dilansir di berbagai media, Dan masih banyak lagi.

Saya justru berdoa agar selama berhaji di tanah suci Mekkah, Kajati Lampung Nanang Sigit Yulianto diberikan hidayah, keberanian dan kekuatan. Yakni dalam mengusut dan melakukan penuntutan terhadap pelaku tindak pidana korupsi di Lampung.

Terhadap siapapun. Tak perduli terhadap sahabat dekat sekalipun.

Saya berdoa beliau dapat meneladani Kisah Rasullah SAW dalam menegakkan keadilan. Yang bersedia memotong tangan putri kesayangannya sendiri, bila diketahui dan terbukti mencuri.

�Sesungguhnya yang telah membinasakan umat sebelum kalian adalah jika ada orang terhormat dan mulia di antara mereka mencuri, mereka tidak menghukumnya. Sebaliknya jika orang rendahan yang mencuri, mereka tegakkan hukuman terhadapnya. Demi Allah, bahkan seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, niscaya aku sendiri yang akan memotong tangannya!�.

Semoga kisah ini bisa menjadi �renungan� bagi Kajati Lampung Nanang Sigit Yulianto.

Apalagi bulan ini, yakni tanggal 22 Juli 2022 bertepatan dengan hari Bhakti Adhyaksa ke-62.

Tentunya masyarakat Lampung sangat mengharapkan ada kado �terindah dan teristimewa� yang diberikan jajaran Kejati Lampung. Antara lain berupa penetapan tersangka dan menyeret para pelaku tindak pidana korupsi agar dapat dimintakan pertanggungjawabannya.

Mengapa ? Karena akibat ulah mereka inilah yang telah membuat Provinsi Lampung menjadi �terpuruk�. Serta tercatat sebagai salahsatu provinsi termiskin di republik ini.(wassalam)