DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mengeluarkan rekomendasi dukungan terhadap Ir. Arinal Djunaidi sebagai Calon Gubernur (Cagub) Lampung yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2018 mendatang. Jujur saya tidak kaget. Hal ini dikarenakan dukungan tersebut sudah santer saya dengar hampir dua pekan yang lalu. Ini seiring derasnya �support� yang diberikan oleh salahsatu perusahaan, baik secara tertutup ataupun secara terang-terangan yang mendukung mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung tersebut untuk memimpin Provinsi Lampung lima tahun mendatang.
Namun seiring dengan adanya surat rekomendasi ini, timbul pertanyaan di hati saya. Benarkah suara DPP PAN nantinya akan sama dengan suara DPW PAN Lampung beserta jajaran dibawahnya dalam Pilgub Lampung 2018. Ini mengingat adanya elit-elit PAN di daerah yang terkesan �kurang sreg� dengan keputusan DPP tersebut.
Contohnya sikap berani dan secara terang-terangan ditunjukan oleh Bachtiar Basri. Ketua DPW PAN Lampung tersebut jauh-jauh hari menyatakan tidak akan mendukung sosok Arinal Djunaidi. Wakil Gubernur Lampung ini lebih merasa pas dan cocok untuk mendukung Ridho Ficardo, sang petahana guna mencalonkan diri kembali menjadi Gubernur Lampung untuk periode kedua. Belum lagi elit-elit PAN lainnya. Yang mungkin para pembaca semua, bisa lebih menebak suara hati mereka daripada saya.
Karenanya sudah menjadi kewajiban DPP PAN untuk bisa mendengar suara hati para kader dibawahnya. Jangan hanya karena ada �imbalan politik� membuat nilai-nilai ideologi partai menjadi tergadaikan. Dimana DPP PAN dapat dikatakan telah berubah lebih mengutamakan sosok non-kader yang justru merupakan ketua partai lain, daripada memajukan kader sendiri yang bisa membesarkan PAN untuk maju ke gelanggang Pilgub Lampung.
Sebab bila sikap ini yang dikedepankan, maka bisa ditebak soliditas PAN menjadi rapuh. Dimana kedepannya tidak hanya sosok Bachtiar Basri yang berani bersikap berbeda. Tapi ratusan atau mungkin ribuan kader PAN lain juga nantinya akan berani menyuarakan sikap yang sama.
Dengan demikian, kini masih ada waktu untuk DPP PAN melakukan evaluasi kembali terhadap rekomendasi tersebut. Apalagi sebelumnya tokoh diluar PAN yakni mantan Ketua DPRD Lampung Indra Karyadi juga sudah meminta agar rekomendasi DPP PAN yang mencagubkan Arinal dapat dicabut. Alasannya menurut Indra Karyadi yang juga merupakan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Lampung, tidak adanya gunanya DPP PAN merekomendasi orang yang bermasalah, baik secara aturan kepartaian maupun yang lainnya.(wassalam)