BANDARLAMPUNG -� Pengaruh sosial media memberikan dampak cukup signifikan terhadap merajalelanya geng motor. Kondisi ini diperparah sikap orang tua yang cuek terhadap anaknya. Demikian disampaikan Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helmi Santika saat Diskusi JMSI Lampung, di Gedung PKK Kota Bandar Lampung, Rabu (14/6/2023).�
Dari penelusuran Polda Lampung, berkembangnya geng motor bermula dari rekrutmen anggota lewat aplikasi Instagram. Mereka kemudian berkumpul dan berkeliling. Dari sini, muncul persaingan untuk menunjukkan eksistensi diri. Mereka kemudian saling ejek sampai akhirnya tawuran.
Polda Lampung sendiri telah mendapatkan 421 remaja yang terlibat tawuran. Sebanyak 45 orang ditahan dan diproses hukum. Mereka berasal dari berbagai sekolah kabupaten kota. Hingga saat ini tercatat 42 geng motor di Lampung.
Karenanya Helmi Santika, minta peran serta semua pihak mengatasi ekses buruk dari geng motor. Misalnya peran para ulama melalui ceramahnya. Para guru melalui pembinaan. Termasuk memberikan sanksi terhadap siswa yang terlibat geng motor.
Disisi lain, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana yang hadir dalam kegiatan ini mengaku memberikan atensi khusus dengan aksi geng motor dan tawuran ini. Menurutnya, jajarannya selalu memantau pergerakan geng motor dan tawuran ini.
�Pergerakan aksi geng motor dan tawuran terus kita pantau karena aksi ini sangat meresahkan masyarakat terlebih keamanan masyarakat di malam hari,� ucap Eva.
Hadir pada acara ini, Ketua Dewan Pembina Utama JMSI Lampung, M. �Alzier Dianis Thabranie. Bahkan Alzier berkesempatan memberikan plakat penghormatan kepada Kapolda Lampung Irjen. Pol. Helmy Santika.(rls)