Jelang Pilgub 2018

BANDAR LAMPUNG -� Ulama tak harus skeptis dengan perkembangan politik di daerahnya. Bahkan, ulama juga harus sudah menentukan sikap untuk menentukan pilihannya pada Pilkada serentak 2018 ini.

Begitu dikatakan Ketua GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Nasir, dalam Tablikh Akbar Pemimpin Kebangkitan Peradaban Islam yang diselenggarakan Forum Umat Islam Bersatu Lampung dan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Lampung di Masjid Ad-Du�a di Jalan Sultan Agung, Wayhalim, Sabtu (10/2) malam.

Dia meminta agar ulama Lampung segera melakukan musyawarah untuk menentukan pemimpin Lampung yang akan didukung.

�Ulama di Lampung harus segera melakukan musyawarah agar segera dapat menentukan sikap sehingga ada calon yang akan didukung, � kata Ustadz Bachtiar Nasir.

Sementara, Ustadz Bukhori Abdul Somad, salah satu penceramah dalam tablikh akbar yang dihadiri ribuan umat muslim dari berbagai daerah di Provinsi Lampung,� berharap agama tidak dijadikan sebagai alat politik.

�Jangan karena ingin mencalonkan diri sebagai gubernur, semua ustadz dan ulama didekati serta rajin didatangi. Rajin mendatangi kegiatan keagamaan. Setelah jadi, (malah) lupa. Jangan dipilih pemimpin seperti itu, karena tidak akan amanah dan membawa kebaikan,� pesannya.

Penceramah lainnya, Fahmi Salim, menyebutkan pemimpin itu lahirnya dari umat. Jika salah memilih, maka umat Islam akan semakin terpuruk.

Belakangan ini, diakui atau tidak, ada cagub dan cawagub yang �mendadak jadi kyai� dan rajin mendatangi ulama, bahkan saling mengklaim paling didukung ulama serta rajin menggelar kegiatan keagamaan yang dibungkus dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan.(rlc)