BANDARLAMPUNG – Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olaharga Nasional Indonesia (KONI) Lampung digelar di Aula Hotel Nusantara, Bandar Lampung, Jumat (12/7). Wakil Ketua Umum II, M. Alzier Dianis Thabranie menegaskan tak ambisi menjadi Ketua Umum (Ketum) KONI Lampung. �Saya tak ada ambisi jadi ketua KONI, sedangkan saya baru beberapa bulan di KONI,� ucapnya.
Paling penting, lanjut Alzier, sosok pemimpin KONI ke depan mampu menjalankan tanggungjawab mengurus cabang olahraga (Cabor). �Saya kira, teman-teman cabang olahraga harus mulai berfikir realistis memilih ketua KONI ke depan,� kata dia.
�Saya pesen aja, teman-teman cabor harus jeli memilih sosok pimpinan KONI Lampung. Saya dengar pak Gubernur sudah memberikan sinyal orang kepercayaannya. Tapi ya silahkan teman-teman memilihnya atau ada calon lain,� tandasnya.
Jadi, lanjut Alzier, ia mempersilahkan para pengurus cabor menentukan calon yang menurutnya sreg. Mampu mengakomodir keperluan dan kebutuhan cabkr dan bisa bersinergi.
�Saya kira setiap cabang olahraga memerlukan dana pembinaan yang cukup besar. Idealnya kemungkin antara Rp150 sampai Rp200 juta setahun. Baru olahraga bisa jalan pembinaannya. Ini yang juga harus dipikirkan Ketua KONI ke depan. Maka carilah calon ketua terbaik agar KONI maju,� kata Alzier.
Dia pun berpesan agar wakil para cabor jangan memilih “kepiting batu” sebagai pengganti Ketum KONI Lampung Ridho Ficardo.
“Jangan memilih kepiting batu, matanya merah, jika dipegang menjepit, dimakan beracun,” kelakarnya.
Dia sendiri mengaku tak ambisi jadi pengganti Ridho Ficardo yang berakhir masa jabatannya Agustus nanti.�Dalam pidatonya, Alzier menyelipkan pesan agar KONI Lampung memiliki kantor sendiri yang lebih baik dan bisa mengakomodir seluruh cabor.(net)