BANDAR LAMPUNG � Adanya �kehebohan� dalam pembangunan flyover di depan Mall Bumi Kedaton (MBK), ruas Jalan ZA Pagar Alam dan Jalan Teuku Umar, mendapat tanggapan dari Octaviano. Wakil Sekretaris DPP Partai Golkar inipun menghimbau agar ketegangan yang terjadi antara Pemprov Lampung dan Pemkot Bandarlampung segera dihentikan. Caranya dengan duduk bersama guna mencari jalan keluar. Tidak dengan saling menyalahkan dengan mengklaim bahwa pihaknya merasa masing-masing benar.

�Sebagai masyarakat Lampung saya menyesalkan kehebohan ini. Saya iri dengan daerah lain seperti Jawa Barat. Disana gubernurnya bisa bekerjasama baik dengan daerah Kabupaten/Kota. Dan Walikota/Bupatinya juga menghormati dan menghargai dengan menjalin kerjasama harmonis. Alangkah baiknya ini juga terjadi di Lampung,� ujar Octaviano.

Dijelaskan Octaviano bila melihat data, volume kendaraan di Lampung tiap tahun selalu bertambah. Dan inipun dia rasakan sebagai warga masyarakat Wayhalim, misalnya. Dimana selalu terjadi kemacetan di beberapa jalan protokol, termasuk Jl. Pagar Alam dan Jl. Teuku Umar.

Kondisi inilah yang harus dilihat secara utuh. Jika memang flyover dinilai sebagai salahsatu langkah mengatasi kemacetan, maka semua pihak harus mendukung, karena semata untuk kepentingan masyarakat.

Jadi jangan lagi ada ego, ini punya Pemprov atau Pemkot. Dan jangan pula menyalahkan pihak lain seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) dan lainnya.

�Buang rasa prasangka yang tidak baik. Duduk bersama untuk mengkajinya. Semua bisa memulainya. Baik itu Pemprov, Pemkot, Tokoh Masyarakat, akademisi atau profesi lain. Intinya untuk membangun Lampung umumnya dan Kota Bandarlampung khususnya. Semata untuk kepentingan masyarakat. Jangan justru masyarakat dipertontonkan dengan �ketegangan� yang tidak perlu,� tambahnya.

Mengapa ? Karena lanjut Korwil DPP Partai Golkar Provinsi Lampung tersebut, di daerah lain saaat ini mulai bicara bisnis dan mengembangkan hal-hal yang bisa ada manfaat dan nilai tambah bagi kehidupan perekonomian warganya. �Jadi sangat disayangkan jika di Lampung malah sibuk dengan pertengkaran yang tidak perlu,� tegasnya.

Disinggung adanya kepentingan politik terkait konflik Flyover, seperti ditarik kearah pilgub Lampung dimana baik Walikota Bandarlampung, Herman HN dan Gubernur Lampung, Ridho Ficardo diprediksi bakal bertarung? Octaviano menghimbau agar semua pihak dapat memisahkan antara kepentingan politik dan pembangunan.

Dalam berpolitik harus mengedepankan etika. Kalau ini yang diterapkan maka tidak akan ada pihak yang merasa tersinggung, dikalahkan atau dilecehkan dan dikucilkan.

�Dan yang nama kepentingan masyarakat harus diutamakan, diatas kepentingan lainnya,� tutupnya.(red)